Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 13:53 WIB | Jumat, 14 Februari 2014

Mengadu Tidak Lulus CPNS, Wagub Semprot Tiga Guru Honorer

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku kesal pada tiga orang guru honorer yang menemui dirinya di Kantor Balai Kota pada Kamis (13/2) kemarin, lantaran merasa tidak adil karena tidak lulus tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

“Saya sudah jelaskan, tapi  mereka ngeyel. Apa ada honorer yang melapor seperti itu, dengan tiba-tiba datang menuntut hak, tidak terima penjelasan lalu ngotot, ya sudah saya marahi saja.” kata Basuki saat ditemui di Balai Kota (14/2).

“Dia protes sama saya kenapa sebelahnya yang kerjanya lebih cepat itu lulus,  dia yang kerjanya setengah mati tidak lulus,” kata Basuki menirukan ucapan salah satu pegawai honorer itu.

Tiga guru honorer datang ke kantor Wagub dengan tergesa-gesa pada Kamis (13/2) sekitar pukul empat sore. Ketika Basuki menemui mereka, ia  mengatakan tidak memiliki wewenang untuk mengubah hasil tes tersebut, karena tes tersebut dilakukan oleh pemerintah pusat.

Selain itu, cara yang dilakukan guru honorer tersebut dianggap tidak sopan oleh Basuki, karena mereka mengadu ketika tes sudah dilakukan dan hasilnya tidak lulus. Tetapi pasti akan lain halnya jika mereka diterima.

Tetapi guru honorer ini tidak puas dengan jawaban tersebut. Mereka tetap menuntut hak mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebagaimana dijanjikan pemerintah, karena mereka mengaku sudah 10 tahun menjadi guru honorer, dan tak kunjung diangkat menjadi PNS.

“Seharusnya mereka mengadukan kecurangan sebelum tes dilakukan. Jangan hanya bilang ada kecurangan.” tegasnya.

Menurut Basuki, banyak orang yang menjadi PNS karena dibawa oleh kerabat atau orang dekatnya untuk masuk, dan ini merupakan kesalahan pemerintah. Oleh sebab itu, sekarang setiap PNS harus masuk lewat tes penerimaan, sebagai bukti bahwa PNS ini memang berkompeten untuk melayani masyarakat.  

“Ada guru honorer pun pasti sebagian dibawa paman atau tante jadi pegawai. Pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan yang salah terhadap pegawai honorer.” tandas Basuki.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home