Loading...
RELIGI
Penulis: Francisca Christy Rosana 06:09 WIB | Senin, 23 Maret 2015

Mengajak The Overtunes Mendefinisikan Paskah

The Overtunes saat tampil di Plaza Semanggi, Sabtu (21/3) disambut riuh teriakan para penggemar yang mayoritas terdiri atas remaja perempuan. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hari Raya Paskah bagi umat Nasrani secara general dimaknai sebagai hari penebusan Yesus terhadap dosa-dosa manusia. Paskah menandai peristiwa Yesus disalibkan, mati, dan dikuburkan, dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Perayaan Paskah merupakan perayaan terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.

Makna Paskah bagi tiap pemeluk agama Kristen pun dimaknai secara mendalam. Bagi grup musik The Overtunes yang terkenal lewat albumnya Sayap Pelindungmu, Paskah memiliki arti sendiri untuk masing-masing personelnya.

Mikha Angelo, Reuben Nathaniel, dan Mada Emmanuelle mengaku mengantongi definisi berbeda menandai datangnya perayaan Paskah.

Pada Sabtu (21/3) malam di Plaza Semanggi Jakarta, satuharapan.com berkesempatan ‘membedah’ ringkas isi hati trio bersaudara itu menyambut hari raya kebangkitan.

Secara jujur, Mada mengakui  melalui Paskah ia seperti mengetahui betapa hebat hal-hal yang dilakukan Tuhan kepada manusia.

“Ia rela mati untuk menebus dosa kita. Tuhan itu ada, hidup, dan tidak pernah mati. Paskah juga sebagai momen untuk mengingat seberapa besar karunia Tuhan untuk kita,” ujar Mada menggebu.

Membenarkan Mada, Mikha pun sependapat. Namun, ia menambahkan bahwa Paskah sesungguhnya adalah momen yang tepat bagi dia bersama keluarga untuk berkumpul.

“Paskah itu hari di mana semua keluarga besar bisa berkumpul. Hari-hari itu juga bisa jadi hari untuk refleksi diri dan melihat apa yang sudah dilakukan sebelumnya, apa yang berubah, dan apa yang kami lakukan untuk bisa jadi yang lebih baik,” kata Mikha bijak.

Menyempurnakan definisi Paskah dari Mada dan Mikha, Reuben melalui sepenggal kalimatnya mengakui bahwa melalui momen Paskah, manusia diingatkan untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan.

“Kita diingatkan bahwa kita punya Tuhan. Kalau kita lagi dalam keadaan sulit, kita tidak putus harapan, dan sebaiknya harus tetap berpegang dalam iman,” ujar Reuben. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home