Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 15:33 WIB | Jumat, 06 Februari 2015

Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"

Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"
Salah satu siswa kelas III saat belajar mata pelajaran Matematika yang didampingi relawan pengajar dari mahasiswa di sekolah " Master " (Masjid Terminal) Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/2) menjadi salah satu sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu. Sekolah " Master " yang berdiri sejak tahun 2000 rencananya akan dibongkar untuk revitalisasi terminal yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"
Para siswa dan siswi sekolah dasar (SD) kelas IV saat mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas yang hanya terbuat dari box container.
Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"
Salah satu siswa SD saat asik belajar mata pelajaran Matematika di pintu masuk ruang kelas di sekolah " Master " Depok, Jawa Barat.
Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"
Seorang siswi kelas I SD mengintip dari jendela ruang kelas yang terbuat dari box container saat proses belajar mengajar berlangsung di sekolah " Master " Depok.
Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"
Para murid kelas I SD saat minta difoto bersama usai belajar di ruang kelas yang hanya dari box container di sekolah " Master " Depok.
Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"
Salah satu guru relawan saat memberikan pengajaran kepada para siswa dan siswi sekolah dasar (SD) di sekolah " Master " Depok yang kini terancam akan digusur oleh Pemerintah Kota Depok.
Mengintip Siswa Belajar di Sekolah "Master"
Salah satu murid tampak serius mengikuti proses belajar mengajar di sekolah " Master " yang merupakan salah sekolah gratis bagi anak-anak kurang beruntung.

DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Belajar untuk meraih cita-cita bisa di mana saja. Setiap individu bisa menjadi guru untuk siapa saja, seperti yang dialami oleh para siswa dan siswi di sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa-Barat.

Sekolah “Master“ merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengembangkan wadah proses belajar mengajar secara gratis bagi anak-anak kurang beruntung. Sejak berdiri pada tahun 2000 sekolah ini sudah banyak meluluskan para siswa dan siswinya bahkan ada yang sudah mendapatkan beasiswa.

Tahun ini jumlah anak didik Master mencapai sekitar 1.476 siswa mulai dari Pendidikan Usia Dini (Paud) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Jumlah siswa tingkat sekolah dasar (SD) mulai dari kelas I sampai dengan VI totalnya ada sekitar 337 murid.

Menurut Sugeng salah satu pengurus sekolah, proses belajar di sekolah ini unik, setiap orang boleh mengajar, namun ada mekanismenya. Semua dilakukan secara sukarela siapapun boleh memberikan ilmu serta informasi kepada murid yang ingin belajar, mulai dari akademisi seperti mahasiswa, praktisi, pekerja seperti jurnalis, maupun dari instansi lembaga belajar.

Saat ditanya mengenai adanya kabar sekolah akan digusur, Sugeng tidak berkomentar panjang. “Saya tidak tahu mengenai hal itu, saya serahkan kepada ketua pengurus saja,“ ujar Sugeng, Jumat (6/2).

Beredar isu sekolah Master“ terancam akan digusur karena lahannya akan direvitalisasi untuk pembangunan terminal oleh Pemerintah Kota Depok. Tidak hanya sekolah, namun juga bangunan kios serta rumah yang ada di sekitar wilayah tersebut juga ikut terkena bongkar.

Isu pembongkaran sebenarnya sudah ramai diperbincangkan sejak tahun 2013, namun hal itu sempat menuai konflik antara pemerintah daerah (Pemda) setempat dengan pihak sekolah karena status tanah. Sampai dengan saat ini, pihak sekolah masih menunggu proses perkembangan terkait dengan adanya pembongkaran yang rencananya akan dilakukan pada bulan ini.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home