Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:10 WIB | Senin, 10 Oktober 2016

Menhan: Kalau Sekarang Kurang Pas TNI Berpolitik

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menanggapi harapan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa suatu saat nanti TNI punya hak berpolitik, Menteri Pertahanan (Menhan), ‎Jenderal TNI Purnawirawan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa kurang pas jika dalam waktu dekat Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mendapat hak berpolitik.

Mantan KASAD itu beralasan bahwa kondisi perpolitikan Indonesia sekarang ini masih belum matang, sehingga TNI belum saatnya untuk berpolitik.

“Kalau sekarang nggak pas. Saya tidak mau berpolitik, kondisi kita kan belum matang berpolitiknya, jangan sampai nanti ada TNI PDIP, TNI Golkar, TNI apa. Nanti perang sendiri,” kata Ryamizard di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Senin (10/10).

Sebelumnya, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa TNI tidak punya hak suara sehingga seperti orang asing. Gatot berharap mungkin dalam waktu lima atau 10 tahun lagi, TNI sudah bisa berpolitik.

“Lihat dulu, kalau sekarang bisa pecah,” kata Ryamizard.

Menurut dia, untuk hak politik TNI sudah habis saat masuk menjadi TNI.

“Begini hak anggota tentara sudah habis saat masuk tentara, contoh saat mengajukan mau nikah, kedua belah pihak setuju, undangan juga, begitu menghadap izin menikah, kalau nggak boleh, ya nggak boleh,” kata dia.

Idealnya, kata Ryamizard sekarang TNI tidak boleh dalam kondisi sekarang, nanti akan mengakibatkan pecah belah.

“Nanti TNI terpecah belah dan partai-partai tak semua solid,” kata dia.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home