Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:19 WIB | Senin, 10 Oktober 2016

Pemerintah Terus Berupaya Bebaskan Dua Sandera Abu Sayyaf

Ilustrasi. Empat pelaut Indonesia yang diculik oleh militan Filipina, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada 13 Mei 2016. Keempat orang tersebut diculik di perairan lepas pantai timur negara bagian Sabah, Malaysia pada 15 April. Mereka adalah kelompok tawanan kedua yang dibebaskan bulan ini. (Foto: Dok.satuharapan.com/AFP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah akan terus berjuang untuk membebaskan dua Warga Negera Indonesia (WNI) yang masih tersisa disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.

Indonesia, kata  Ryamizard tak membolehkan satu orang Indonesia mengalami luka apalagi dipotong oleh pihak penyandera itu.

“Satu potong manusia tidak boleh apa lagi dua orang. Harus diselamatkan,” kata Ryamizard di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Senin (10/10).

Pemerintah Indonesia menurut Menhan terus mengupayakan untuk membebaskan dua WNI itu.

“Dua lagi sedang diusahakan,” kata dia.

Sebelumnya kelompok militan Abu Sayyaf membebaskan tiga lagi sandera warga negara Indonesia (WNI) di Provinsi Sulu, Filipina pada Minggu, 2 Oktober 2016. Ketiga WNI tersebut adalah Ferry Arifin asal Samarinda, Kalimantan Timur serta Edi Suryono dan Muhammad Mahbrur Dahri asal Sulawesi Selatan.

Penyanderaan kapal tugboat Charles terjadi 20 Juni 2016 lalu. Dari 13 ABK, tujuh ABK diculik dan disandera oleh dua faksi Abu Sayyaf yang berbeda. Hingga saat ini, sudah lima ABK berhasil dibebaskan Pemerintah. Dua ABK lainnya masih di tangan penyandera di Filipina Selatan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home