Loading...
SAINS
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:02 WIB | Senin, 28 April 2014

MERS di Arab Saudi Meningkat, 102 Meninggal

Arab Saudi, di mana MERS ditemukan sekitar dua tahun yang lalu, menjadi negara yang paling terkena dampak. (Foto: abclocal.com)
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Wabah koronavirus MERS di Arab Saudi telah menelan korban meninggal lebih dari 100 pasien sejak wabah terdeteksi dimulai 2012.
 
Delapan kematian terakhir dilaporkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada hari Minggu (27/4), hingga total korban menjadi 102. Tiga rumah sakit di Riyadh, Jeddah dan Dammam diputuskan menjadi pusat spesialis menangani MERS.
 
Gejala MERS menyebabkan demam, radang paru-paru dan gagal ginjal.
 
Jumlah pasien terinfeksi yang terus meningkat membuat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menawarkan membantu Arab Saudi untuk menyelidiki pola infeksi.
 
Bertindak sebagai Menteri Kesehatan Arab Saudi, Adel Fakieh mengatakan telah terdeteksi lagi 16 kasus baru MERS (Middle East Respiratory Syndrome) selama 24 jam terakhir sehingga total menjadi 323 kasus
 
Hari Sabtu (26/4) Mesir melaporkan kasus pertama MERS di negaranya, yaitu seorang pria 27 tahun yang baru saja kembali dari Arab Saudi.
 
Senin lalu, Menteri Kesehatan Saudi Abdullah al-Rabiah dipecat tanpa penjelasan karena korban meninggal akibat MERS terus terjadi.
 
Banyak warga Saudi telah menyuarakan keprihatinan di media sosial tentang penanganan pemerintah terhadap wabah MERS.
 
Di Jeddah, beberapa orang yang mengenakan masker dan menghindari keramaian, sementara di apotek penjualan pembersih tangan dan produk kesehatan lainnya melonjak. (bbc.co.uk)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home