Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 18:40 WIB | Selasa, 11 Februari 2014

Meski Karatan, Basuki Tidak Kapok Beli Bus dari China

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Kartika V.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak masalah membeli bus-bus dari China, karena di China menurut dia banyak barang-barang bagus dan berkualitas. Hal itu dia katakan terkait masalah sebelumnya, bus-bus yang baru datang dari China dengan kondisi mesin sudah berkarat.

Sebenarnya spesifikasi dalam tender jelas disebutkan merek yang dipesan harus setara dengan Mercedez Benz dalam segi spesifikasinya. Sedangkan bus-bus yang baru datang tersebut bermerek Wei Chai yang tidak setara dengan merek Mercedez Benz.

“Kita tidak bicara merek, kita bicara sebuah kesinambungan. Coba lihat Singapura, busnya sudah sampai 20 tahun dijual ke Afrika masih layak pakai.” ujar Basuki di Balai Kota, Selasa (11/2).

Basuki menganggap lucu mesin bus yang hanya terkena uap air laut saja sudah berkarat, padahal satu bulan saja belum dijalankan. Ia menduga harga murah itu memang sengaja ditawarkan dari pihak pemasok, padahal spesifikasinya tidak bagus.

Dulu juga pernah motor-motor dari China masuk ke Indonesia dengan harga yang murah, tapi setelah diketahui ketika terjadi kerusakan, orang-orang sulit mencari suku cadang untuk mesinnya. Akhirnya orang-orang pada saat itu beralih membeli motor dari Jepang meskipun harganya lebih mahal.

Dia mengumpamakan membeli bus itu tidak bisa seperti kelakuan orang kaya, kalau tidak suka tinggal ganti merek. Dalam hal pembelian bus ia ingin kualitas terbaik, bahkan sampai dua periode pergantian Gubernur, DKI tidak perlu membeli bus baru.

Meskipun demikian, kalau dikatakan rugi, Pemprov DKI tidaklah rugi, karena pembayaran baru berupa uang muka sebesar 26 persen, dan sisanya akan dibayarkan jika bus sudah datang.

Namun karena bus yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan, Pemprov belum membayarkan sisanya. Saat ini Basuki meminta Inspektorat untuk terus menyelidiki masalah ini, terkait siapa pihak yang bertanggung jawab, untuk kemudian hasil penyelidikan tersebut dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta.

Bagaimanapun seperti dikatakan Basuki,  Pemprov DKI memang menginginkan bus dengan harga murah. Tetapi harga lebih mahal pun tidak masalah bagi dia, karena yang diutamakan adalah kesinambungan dari sebuah transportasi massal.

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home