Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 18:01 WIB | Rabu, 08 Oktober 2014

Militan ISIS Mundur dari Kobane Suriah

Para pendukung kelompok Kurdi, Popular Protection Unit (YPG), melakukan demonstrasi terkait dengan intervensi Barat terhadap militan Islamic State (ISIS) di Suriah dan Irak, di depan Brandeburg Gate di Berlin pada 7 Oktober 2014. Kementerian Pertahanan Jerman akan mengirim peluncur roket antitank, senapan dan granat tangan untuk mendukung Kurdi Irak memerangi militan jihad yang berjuang untuk ISIS. (Foto: AFP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Para pejuang kelompok Islamic State (ISIS) mundur dari beberapa bagian kota Kobane Suriah semalam setelah diserang koalisi pimpinan AS lewat udara, kata sebuah lembaga pengawas pada Rabu (8/10).

Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium HAM Suriah, mengatakan “para pejuang dari Islamic State mundur semalam dari beberapa area di timur Ain al-Arab (Kobane) dan sebelah ujung barat daya.”

Setelah mundur, para pejuang ISIS berada di beberapa bagian sebelah timur kota strategis tersebut dan di ujung selatan, namun tidak lagi berada di dalam area sebelah barat, kata Abdel Rahman.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi setelah “posisi belakang mereka dihantam serangan, menyebabkan jatuhnya korban dan merusak sedikitnya empat kendaraan mereka.”

Para pejuang ISIS memasuki Kobane, yang juga dikenal sebagai Ain al-Arab, pada Senin malam, setelah hampir tiga pekan pertempuran di sekitar kota perbatasan Suriah-Turki tersebut.

Pada Selasa, pertempuran berkecamuk di sebelah timur, barat dan selatan Kobane, yang merupakan kota Kurdi terbesar ketiga di Suriah, dan koalisi pimpinan AS menyerang ISIS dengan banyak serangan udara di seluruh kota tersebut.

Mustafa Ebdi, seorang jurnalis dan aktivis Kurdi dari Kobane, menulis di laman Facebook miliknya bahwa “jalanan di permukiman Maqtala di Kobane tenggara penuh dengan jasad para pejuang Daesh,” merujuk pada akronim IS dalam bahasa Arab.

Namun dia menambahkan bahwa ratusan warga sipil masih berada di kota tersebut dan “situasi kemanusiaan masih sulit sementara orang-orang membutuhkan makanan dan air.” (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home