Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 21:22 WIB | Senin, 15 Desember 2014

Minat Investor Tinggi, BKPM Tidak Khawatir Pelemahan Rupiah

Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) . (Foto: Prasasta)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Banyaknya investor masuk ke dalam negeri tidak terpengaruh lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hingga Senin (15/12) berada pada kisaran Rp12.000-an.

"Saya melihat kalau dari sisi minat investor, (pelemahan rupiah) belum memengaruhi (investasi). Atau, kalau pun memengaruhi paling nilainya minor," kata Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kepada sejumlah pewarta, pada Senin (15/12) usai peluncuran layanan penerbitan perizinan online di Kantor BKPM, Jakarta.

BKPM menilai rencana investasi yang akan datang masih akan sangat tinggi, mengingat minat para investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Terlebih setelah pidato Presiden Joko Widodo dalam pertemuan APEC di Beijing, Tiongkok, beberapa waktu lalu.

"Kami sekarang lebih mengejar realisasi investasi, jadi kalau rencana investasi yang akan datang itu kelihatannya masih belum terpengaruh. Minat investor masih sangat tinggi," dia menambahkan.

Franky menuturkan, para investor melihat pemerintah yang baru terpilih telah memberikan harapan baru terkait investasi. Hal itu ditunjukkan dengan komitmen pemerintah memperbaiki iklim investasi melalui penyederhanaan sistem perizinan satu atap serta pengkajian masalah lahan.

Franky membeberkan asumsi kenaikan investasi tersebut dapat terjadi karena beberapa hal.

“Asumsi naik (dari 15 ke 20 persen) itu karena minat investasi terhadap paparan kerja pemerintah itu tinggi sekali, nah dari semua investor yang kami temui mereka semua mengeluhkan sektor perizinan, soal tanah tetapi ada optimisme dalam pemerintahan saat ini,” Franky menambahkan.

Beberapa sektor yang begitu diminati para investor di antaranya yakni infrastruktur dan industri padat karya.

"Investor banyak minat ke infrastruktur, sektor yang jadi primadona sejak APEC. Tapi untuk beberapa industri manufaktur dalam negeri juga masih ada minat dan rencana perluasan. Ini yang sedang kami komunikasikan dan kami data," Franky mengakhiri penjelasannya.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home