Moderasi Beragama Sebagai Wujud Bhinneka Tunggal Ika
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kondisi Negara Indonesia yang sangat plural memberikan ciri khas tersendiri bagi bangsa kita sebagai sebuah identitas yang unik. Pluralitas ini memberikan kekuatan yang luar biasa bagi Indonesia ketika seorang manusia bisa hidup damai berdampingan dengan manusia lain dalam perbedaan tersebut. Sama halnya dengan semboyan Negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, itulah hakikat sesungguhnya dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu persatuan.
Dewasa ini, kondisi persatuan di negara Indonesia rentan dengan perpecahan karena pemikiran yang tidak moderat dari pemeluk-pemeluk agama. Satu agama menganggap agamanya yang paling benar dibandingkan dengan agama yang lain dan ajaran di luar agamanya adalah salah.
Cara berfikir demikian mempersulit terjadinya persatuan di Indonesia yang sangat beragam. Seharusnya moderasi beragama bisa dipraktikan di Indonesia di mana pemeluk agama berhak mempercayai dan mempraktikan ajaran agamanya, tetapi juga tidak menebar kebencian dengan ajaran yang berbeda darinya. Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi tengah, selalu bertindak adil, berimbang dan tidak ekstrim dalam praktik beragama.
Semangat moderasi beragama adalah mencari titik temu dua kutub ekstrem dalam beragama, menemukan keseimbangan dan perdamaian. Ekstremisme dalam beragama menciptakan intoleransi pada perbedaan sedangkan moderasi beragama mewujudkan toleransi dan persatuan umat beragama.
Semua agama pada dasarnya selalu mengajarkan hal yang baik, tetapi penganut agama seringkali salah menafsirkan dan mempraktikan ajaran tersebut di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, moderasi beragama memiliki peranan penting dalam mewujudkan empat pilar kebangsaan yang disepakati oleh the founding fathers Bangsa Indonesia yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan menjaga kesatuan NKRI.
Moderasi beragama sering disalahpahami sebagai ketidakteguhan dalam pendirian ajaran agamanya padahal, moderasi beragama tetap menjaga nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan, bahkan justru memadukan nilai-nilai kearifan lokal guna menciptakan kehidupan yang rukun serta damai.
Moderasi beragama sangat penting untuk dipahami dengan benar agar tidak terjadi lagi pewarisan kebencian terhadap perbedaan secara turun-temurun. Pola pikir masyarakat harus positif terhadap suatu hal khususnya dalam memaknai perbedaan sebab perbedaan bukanlah kelemahan tetapi justru kekuatan bersama untuk menjaga keutuhan NKRI.
Sebagai masyarakat Indonesia, kondisi keragaman merupakan hal yang mutlak dan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu moderasi beragama sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika menjadi strategi yang ideal untuk mewujudkan kehidupan berbangsa negara yang harmonis, aman, nyaman, dan bebas dari ancaman.
Editor : Eti Artayatini
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...