Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 21:14 WIB | Kamis, 19 November 2015

MotoGP di Indonesia Beri Keuntungan Selain Olahraga

MotoGP di Indonesia Beri Keuntungan Selain Olahraga
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa (kanan) dan Direktur Utama Sirkuit Sentul Tinton Suprapto (kiri) dalam konferensi pers keterangan Kesiapan Indonesia Menggelar MotoGP, di Ruang Rapat Kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jl. Veteran, Jakarta, hari Kamis (19/11). (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
MotoGP di Indonesia Beri Keuntungan Selain Olahraga
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa (kiri) dan Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Mohammad Noor Aman dalam konferensi pers keterangan Kesiapan Indonesia Menggelar MotoGP, di Ruang Rapat Kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jl. Veteran, Jakarta, hari Kamis (19/11).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyelenggaraan balap motor bergengsi dunia MotoGp yang menurut rencana akan diselenggarakan mulai tahun 2017 akan memberi keuntungan di sektor lain tidak hanya olahraga namun juga ada keuntungan di sektor pariwisata dan ekonomi.

“Karena saat ini pihak swasta merasa bahwa kegiatan ini (balap motor, Red) butuh didukung pemerintah dan berefek tidak hanya olahraga tetapi juga untuk berbagai hal lainnya, seperti  di sektor ekonomi, sosial,  budaya dan lainnya,” kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa pada konferensi pers keterangan Kesiapan Indonesia Menggelar MotoGP, di Ruang Rapat Kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, hari Kamis (19/11).

Suharso menjelaskan bahwa saat ini pihaknya melibatkan berbagai kementerian, yang masing-masing bertugas memberi support dalam good governance, karena Indonesia dalam menyelenggarakan moto GP harus bersifat  profesional.

Suharso menjelaskan bahwa dalam aspek ekonomi dia telah mendapat informasi dari Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa saat ini Kementerian Pariwisata telah membangun program “Wonderful Indonesia” yang bertujuan menguraikan berbagai cara untuk menarik jumlah wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. “Waktu itu Pak Arief (Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Red) bilang kalau itu (balap motor) bisa meningkatkan jumlah wisatawan, karena sekarang kita bisa melakukan itu jadinya itu keuntungan di bidang ekonomi,” kata dia.

Dalam konferensi pers turut hadir Direktur Utama Sirkuit Sentul Tinton Suprapto, dan Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia, Mohammad Noor Aman.

“Yang kita harapkan adalah kita Indonesia memiliki syarat untuk menggelar lomba, dan sekarang ini  kita ingin tidak ada anggapan kita tidak sekadar memiliki sirkuit, tetapi sirkuit itu malah belum memenuhi kriteria-kriteria tetentu,mudah-mudahan setelah penyelenggaraan ini kita bisa punya banyak sirkuit,” kata dia.  

Dalam kesempatan yang sama Tinton Suprapto menjelaskan Sentul saat ini adalah satu-satunya sirkuit di Indonesia yang mempunyai standar nasional dan Internasional.

“Bulan Desember nanti sirkuit akan dibongkar, diusahakan pengerjaannya selama satu tahun. Tetapi kalau bisa kurang dari satu tahun itu lebih bagus," kata Tinton.

Penandatanganan Kesepakatan dan Kesepahaman Sirkuit Sentul

Seperti dikutip situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Menteri Pemuda dan Olahraga pada Rabu (21/10)  membahas penyelenggaraan MotoGP di Indonesia  bersama petinggi perusahaan penyelenggara even olahraga  Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, kemudian Direktur Sirkuit Sentul Tinton Suprapto dan Ananda Mikola untuk penandatanganan kesepakatan dan kesepahaman Letter Of Intent (LoI) penyelanggaraan MotoGP Tahun 2017 di Indonesia.

Carmelo menyampaikan, kala itu, Indonesia adalah negara besar dan MotoGP juga merupakan olahraga yang sangat populer di Indonesia dan Dorna Sports  menerima banyak proposal dari negara-negara untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP yaitu Kazakhstan, Thailand, Brasil, Cile dan Finlandia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home