Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 12:26 WIB | Sabtu, 26 November 2016

MPR: Banyak Masjid, Warga Tidak Salat Jumat di Jalan

Ilustrasi: Ribuan santri berdoa seusai melaksanakan salat minta hujan (salat Istisqo) di Lapangan Kramat, Desa Potoaan Laok, Palengaan, Pamekasan, Jatim. (Foto: Antara/Saiful Bahri)

BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang mengatakan Jakarta mempunyai banyak masjid yang cukup untuk menampung pengunjuk rasa pada 2 Desember untuk beribadah.

Oesman menegaskan imbauan kepada warga yang akan melakukan unjuk rasa untuk beribadah di tempat yang seharusnya itu, bukanlah demi memihak kelompok tertentu. Dia mengemukakan semata-mata agar warga nyaman dalam melaksanakan ibadahnya.

“Saya objektif. Karena di MPR saya diangkat oleh rakyat, saya bukan diangkat partai-partai. Jadi apa yang merugikan rakyat, saya harus katakan yang benar,” kata Oesman di sela-sela sosialisasi Empat Pilar di Banyuwangi, Jawa Timur, hari Jumat (25/11).

Oesman mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan rencana massa aksi Bela Islam III yang akan menggelar salat Jumat Kubro di sepanjang jalan Semanggi hingga Istana Negara. "Kan ada masjid, mengapa harus di jalan?” kata dia.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengeluarkan fatwa terkait rencana aksi gelar sajadah dari Semanggi hingga Bundaran HI yang diinisiasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI. PBNU menilai salat Jumat tersebut tidak sah.

“Kalau imamnya di masjid, makmumnya keluar di jalan, nggak apa-apa. Tapi kalau sengaja keluar dari rumah mau salat Jumat di jalan, salatnya nggak sah. Mengganggu ketertiban dan kepentingan orang lain,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di sela Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11).                           

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home