Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 14:37 WIB | Rabu, 20 Agustus 2014

Mufti Arab Saudi: NIIS Musuh Nomor Satu Islam

Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh. (Foto: AFP)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh, pada hari Selasa (19/8) mengecam kelompok jihad Al-Qaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) sebagai "musuh nomor satu" Islam. Dia mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Riyadh.

"Ide-ide ekstrimisme, radikalisme dan terorisme... tidak ada hubungannya dengan Islam, dan (pendukung mereka) adalah musuh nomor satu Islam," kata ulama senior Arab Saudi itu.

Dia mencontohkan pelaku jihad dari NIIS yang juga disebut sebagai ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dan telah dinyatakan sebagai "khalifah" dan menyerang wilayah Irak dan Suriah, dan jaringan teror global Al-Qaeda.

"Muslim adalah korban utama dari ekstremisme ini, seperti yang ditunjukkan oleh kejahatan yang dilakukan oleh mereka yang menyebut NIIS, Al-Qaeda dan kelompok-kelompok terkait dengan mereka," kata mufti. Dia mengutip sebuah ayat dalam Al Quran, perbuatan "pembunuhan" pada manusia adalah perbuatan berbahaya bagi Islam.

Sikapnya itu mencerminkan penolakan komunitas ulama Arab Saudi terhadap jihadis NIIS yang terkenal karena kebrutalan mereka. Warga kerajaan Arab Saudi sebagian besar penganut Sunni. Dua tempat suci Islam, Mekkah dan Madinah, keduanya berada di Arab Saudi.

Jihadis NIIS dimulai dengan mengasai wilayah utara Suriah, dan kemudian melancarkan serangan di Irak pada 9 Juni dan menguasai wilayah yang luas dengan penduduk Sunni di sana.

"Dalam keadaan negara menjalani hidup dengan Islam, dan beberapa negara dalam keadaan tidak stabil" oleh karena ekstremis yang "memecah Muslim" atas nama agama, kata mufti.

Dia juga memperingatkan, "Dalam Islam, setelah bid'ah, memecah umat Islam adalah kejahatan terbesar."

Mufti mendesak untuk mengembangkan "toleransi, yang  berakar pada asal-usul dan perkembangan panjang Islam."

Sementara itu, Raja Abdullah telah berjanji pada tanggal 29 Juni, dan mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan segelintir teroris menggunakan Islam untuk tujuan pribadi, untuk menakut-nakuti umat Islam atau melemahkan negara kita dan penduduknya." (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home