Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 14:30 WIB | Senin, 18 Mei 2015

Nasib Burung Air di Pesisir Pantai Jakarta

Nasib Burung Air di Pesisir Pantai Jakarta
Jenis burung Kuntul Besar (Egretta alba) saat mencari makan dari sisa-sisa sampah aktivitas manusia yang dibuang di Kali Angke, Kapuk, Jakarta Utara, sebagai salah satu habitat bagi burung air yang tinggal, serta mencari makan dan berkembang biak. Keberadaan burung air di pesisir pantai Jakarta kian memprihatinkan karena habitatnya yang kian rusak dan tercemar. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Nasib Burung Air di Pesisir Pantai Jakarta
Jenis burung Kowak Malam Abu (Nyticorax nyticorax) saat memakan sisa-sisa sampah dari aktivitas manusia yang berada di Kali Angke, Jakarta Utara yang merupakan salah satu habitat bagi jenis-jenis burung air yang ada di pesisir Jakarta.
Nasib Burung Air di Pesisir Pantai Jakarta
Jenis burung air Cangak Abu (Ardea Cinerea) saat berada di pinggir Kali Angke, Jakarta Utara yang dipenuhi dengan sampah sisa buangan dari aktivitas manusia yang kian memprihatinkan.
Nasib Burung Air di Pesisir Pantai Jakarta
Burung Kowak Malam Abu saat berada di tumpukan sampah sisa aktivitas manusia yang dibuang di Kali Angke yang menjadi habitat bagi burung-burung air, yang kian memprihatinkan.
Nasib Burung Air di Pesisir Pantai Jakarta
Jenis burung Cangak Abu tampak pada sore hari saat berada di atas batang pohon yang berada di pinggi Kali Angke yang juga menjadi tempat tinggal bagi burung air lainnya yang kini kondisinya memprihatinkan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Keberadaan burung air (waterbird) di pesisir Jakarta semakin memprihatinkan. Berbagai jenis burung air itu berada di kawasan hutan mangrove pesisir pantai Jakarta, yang menjadi salah satu habitat serta mencari makan dan berkembang biak bagi burung air.

Jenis burung Kuntul besar (Egretta alba), Cangak abu (Ardea cinerea), Kowak malam abu (Nyticorax nyticorax) sering kali dapat dijumpai di sepanjang Kali Angke, Jakarta Utara, yang menjadi salah satu lokasi untuk mencari makan mereka. Namun sayangnya kondisi Kali Angke yang kotor dan dipenuhi banyak sampah membuat burung-burung air tersebut harus mencari makan dari sisa-sisa sampah hasil ulah manusia.

Burung air yang berada di sepanjang Kali Angke tersebut harus beradaptasi dengan kondisi alamnya yang kian rusak dan tidak terawat. Sisa-sisa sampah yang dibuang dari aktivitas manusia di Kali Angke menjadikan ekosistem yang berada di bawah air tidak lagi menjadi tempat yang baik bagi ikan-ikan sebagai salah satu menu makanan  burung air.

Kondisi berbagai jenis burung air di Indonesia mulai terancam keberadaannya. Penurunan populasi serta habitat yang menyempit menjadi faktor utama dari berbagai aktivitas manusia. Yus Rusila Noor serta Ferry Hasudungan dari lembaga Wetlands International Indonesia Programme dalam sebuah tulisannya mengatakan keberadaan burung air menjadi salah satu indikator penting dalam pengkajian mutu serta produktivitas suatu lingkungan untuk lahan basah.

Berikut ini beberapa jenis burung air yang terekam pada tahun 2011 di sepanjang Kali Angke, Kapuk, Jakarta Utara dengan kondisi dipenuhi oleh sampah sisa aktivitas manusia.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home