Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 16:44 WIB | Jumat, 25 Oktober 2013

Ngamen di Australia Harus Lulus Audisi dan Izin dari Pemerintah Kota

Pengamen asal Selandia Baru, Reuben Stone mengamen di pusat kota Melborune, Australia. (Foto: radioaustralia)

MELBORUNE, SATUHARAPAN.COM - Para pengamen di Australia berbeda dengan para pengamen di Indonesia. Mereka tidak bisa mengamen seenaknya tanpa melalui proses audisi dan mengantongi izin mengamen dari Pemerintah Kota setempat.

Salah satu pengamen yang berasal dari Selandia Baru, Reuben Stone telah mengamen di pusat kota Melborune selama lebih dari setahun. Untuk menjadi pengamen di Melbourne, Reuben harus melalui sejumlah proses mulai dari audisi hingga mengajukan surat izin mengamen. "Audisi dilakukan dengan sangat profesional, saya diaudisi dengan orang lain yang juga sangat berbakat," kata Reuben Stone.

Mungkin akan terlihat berbeda dengan para pengamen di Indonesia, yang biasanya hanya membawa sebuah gitar, atau bahkan hanya dengan bermodalkan suara dan alat musik buatan. Di Australia, para pengamen memainkan alat musik dari gitar, kendang, sound mixer, lengkap dengan satu set sound system.

Selain itu, para musisi jalanan Australia sangat menggantungkan hidup lewat mengamen karena dapat dijadikan ajang untuk melatih diri sebelum menjadi musisi yang sebenarnya, selain juga untuk mempromosikan diri kepada masyarakat setempat.

Ada pula beberapa pengamen yang telah mengeluarkan album dalam bentuk CD yang dijual kepada publik. "Menjadi pengamen adalah sumber pendapatan saya, selain juga manggung di beberapa acara. Mengamen adalah mata pencaharian utama," kata Reuben yang mengaku telah menjual hampir seribu keping CD albumnya.

Reuben mengaku sangat senang menjalankan profesinya sebagai pengamen, terlebih saat ia bisa menghibur orang lain. "Musik itu bisa membangkitkan gairah hidup, membuat orang senang. Saat mereka sedang mengalami kesusahan kemudian mendengar saya dan tersenyum, itu benar-benar membuat saya gembira," ungkap perasaan hati Reuben kepada media ABC Internasional.

Bagi Reuben, mengamen adalah sebuah lingkaran cinta yang bisa membuat semua orang senang lewat alunan nada. Setiap harinya dia harus mengangkut alat-alat musiknya untuk bisa menghibur para pejalan kaki di kota Melborune. (radioaustralia)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home