Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 11:16 WIB | Senin, 25 Januari 2016

Nilai Ekspor Kopi Lampung 582 Juta Dolar

Ilustrasi: Biji kopi dari Pulau Sumatera disajikan untuk para pengunjung dalam acara bagi-bagi gratis kopi dari berbagai daerah dalam acara pencanangan Hari Kopi Internasional yang untuk pertama kalinya ditetapkan di Indonesia pada hari ini, Kamis (1/10) di Gedung Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pencanangan ditetapkan oleh Pemerintah karena Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi mulai dari wilayah Papua sampai dengan Aceh. (Foto: Dedy Istanto)

BANDARLAMPUNG, SATUHARAPAN.COM – Nilai ekspor biji kopi robusta Lampung selama tahun 2015 mencapai 582,5 juta dolar Amerika Serikat dengan volume 315.276 ton.

"Ekspor biji kopi Lampung itu diharapkan lebih tinggi tahun ini atau minimal sama seperti pada 2015. Panen kopi pada tahun ini diperkirakan naik bila kondisi cuaca tak terlalu ekstrem," kata Ketua Renlitbang AEKI Lampung Muchtar Lutfie, di Bandarlampung, hari Senin (25/1).

Ia menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, pada 2015 ekspor biji kopi tertinggi terjadi di bulan Agustus sebesar 40.358 ton senilai 70,6 juta dolar.

Menurut dia, tingginya ekspor biji kopi pada Agustus itu mengingat panen raya kopi di Lampung terjadi pada Juni, Juli dan Agustus 2015.

Selain Lampung, lanjutnya, beberapa daerah lain seperti Bengkulu dan Sumatera Selatan yang merupakan penghasil kopi robusta juga mengekspor komoditas tersebut melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.

"Pengekspor kopi Lampung juga banyak membeli biji kopi dari dua provinsi tersebut," jelasnya.

Sementara panen kopi di Lampung tahun 2016 diperkirakan hampir sama dibandingkan tahun lalu, mengingat curah hujan yang tidak terlalu ekstrem.

Sunyoto (63) petani kopi asal Kabupaten Lampung Barat mengatakan panen kopi diperkirakan setelah Lebaran 2016 atau sekitar bulan Juli hingga Agustus.

Namun dirinya belum memperkirakan panen tahun 2016 meningkat atau turun mengingat hujan baru terjadi pada Desember 2015.

Ia berharap musim hujan tahun ini tidak terlalu ekstrem yang akan berakibat pada rontoknya putik atau bunga bakal buah biji kopi.

"Jika hujan tidak terjadi pada malam hari, maka panen diperkirakan akan bagus," katanya.

Ia menyebutkan hujan pada malam hari biasanya disertai dengan angin kencang sehingga dapat merontokkan bakal buah kopi.

Saat ini harga biji kopi kering sekitar Rp 21.000/kg di pedagang pengepul. Sedangkan di tingkat pengekspor sebesar Rp 22.800/kg.

Produktivitas kopi Lampung 800 kg-900 kilogram per hektare, dengan sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat 65.010 hektare, Tanggamus 43.897 hektare, serta 22.594 hektare lainnya tersebar di Kabupaten Waykanan, Lampung Utara, Pringsewu, dan Pesawaran. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home