Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:51 WIB | Senin, 05 Januari 2015

Otoritas Perpanjang Isolasi Ebola di Sierra Leone

Pekerja kesehatan mengenakan pakaian pelindung saat bersiap membawa jenazah dengan gejala ebola di Pasar Duwala, Monrovia, Liberia, Minggu (17/8). Untuk mengendalikan penyebaran ebola, Liberia mengkarantina desa-desa terpencil yang menjadi pusat penularan virus. (Foto: antaranews.com)

FREETOWN, SATUHARAPAN.COM  - Isolasi ebola di Distrik Tonkolili, di utara Sierra Leone, diperpanjang dua pekan lagi pada Minggu (4/1), saat otoritas meningkatkan upayanya untuk menanggulangi epidemi tersebut.

Langkah itu diambil, ketika pemerintah memberlakukan langkah pemindaian tambahan di Bandara Internasional Freetown setelah dua pekerja diduga terinfeksi penyakit tersebut.

Bulan lalu, pemerintah menetapkan periode isolasi selama lima hari, di wilayah utara negara yang paling banyak terinfeksi wabah tersebut.

Lebih dari 70 kasus ebola telah dikonfirmasi di Tonkolili selama isolasi lima pekan yang ditetapkan otoritas lokal, menurut Koordinator Distrik Salieu Bah kepada wartawan.

"Isolasi itu diperpanjang dua pekan lagi untuk mengintensifkan upaya pemantauan dari semua sektor di distriktersebut karena kami membutuhkan operasi pembersihan hingga 17 Januari," katanya.

Dia mengatakan, masyarakat enggan mematuhi aturan kesehatan seperti lambat melaporkan dugaan kasus ebola dan melakukan penguburan secara diam-diam.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Dr Abubakarr Fofanah mengatakan, pemindaian para pegawai di bandara Freetown sekarang ini akan dilakukan 24 jam untuk mendeteksi dugaan ebola pada pekerja atau wisatawan.

Sierra Leone saat ini telah menggeser posisi Libya sebagai negara yang paling banyak terinfeksi virus tersebut, dengan 2.758 kematian terkonfirmasi dari 9.446 kasus, menurut data dari PBB. (AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home