Pakar: Hindarkan Anak Usia Dini dari Ponsel
PADANG, SATUHARAPAN.COM - Pakar sosial dan pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat, Dr Erianjoni menyampaikan, anak usia dini harus dihindarkan dari permainan game pada telepon genggam, untuk mencegah sikap antisosial.
"Game pada telepon genggam lebih banyak mengandung unsur kekerasan dan pornografi, sehingga tidak baik bagi perkembangan sosial anak," katanya di Padang, Kamis (11/8).
Selain itu, dia menyebutkan game bagaikan narkoba modern yang bisa mengakibatkan kecanduan pada penggunanya, sehingga bisa membunuh kreativitas anak untuk ke depannya.
Ia menambahkan, melalui game juga bisa merusak karakter anak sehingga nantinya anak bisa menjadi pribadi yang individualis, egois, kurang komunikasi, dan memiliki sikap anti sosial lainnya.
Menurut dia pada usia tersebut seharusnya anak belajar dari lingkungan, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka bisa memperoleh figur yang bisa diteladaninya.
Ia mengatakan,kepada orang tua, apabila ingin mengenalkan teknologi pada anak usia dini lebih baik mereka dialihkan dengan memperlihatkan video yang bersifat edukatif, sehingga bisa melatih verbal dan motoriknya.
"Permainan modern sejenis puzzle juga lebih bagus dan tepat," katanya.
Selain itu, dia mengharapkan agar orang tua selalu bisa mengawasi dan menghindari anak dari game yang bersifat individualis.
"Jangan membiasakan menaruh telepon genggam di tempat yang mudah dijangkau oleh anak," kata dia.
Selanjutnya, bagi kakak jangan sekali-kali memberi peluang untuk memperkenalkan game kepada adiknya.
Sementara itu, Warga Padang Meri (23) mengaku perihatin dengan kondisi anak usia dini sekarang ini, karena telah menjadikan telepon genggam sebagai teman bermainnya.
Ia pernah mengamati anak usia dini yang sedang asyik bermain game, ketika telepon genggam diambil mengakibatkan anak tersebut menangis.
"Ketika telepon genggam telah menjadi kebutuhan bagi anak usia dini, maka akan membahayakan bagi mereka untuk ke depannya," katanya. (Ant)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...