Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:40 WIB | Sabtu, 05 Februari 2022

Pakistan Lancarkan Operasi Militer terhadap Pemberontak Baloch

Personel keamanan Korps Perbatasan Pakistan berjaga di sebuah bunker dekat Gerbang Terminal Perdagangan Badini, titik penyeberangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan di kota perbatasan Pakistan Qila Saifullah di provinsi barat daya Balochistan pada 16 September 2020. (Foto: dok. AFP )

ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Pasukan keamanan Pakistan melancarkan operasi pada hari Jumat (4/2) untuk mengusir para ekstremis yang dicurigai bersembunyi di dekat dua pangkalan militer yang diserang oleh para ekstremis pada hari Rabu.

Serangan itu menewaskan tujuh tentara dan 13 dari kelompok ekstremis itu di Provinsi Balochistan. Serangan itu, yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir oleh ekstremis etnis Baloch, terjadi beberapa jam sebelum Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tiba di Beijing untuk menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin, di mana ia akan mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin lainnya.

Dua pejabat keamanan Pakistan, meminta anonimitas karena mereka tidak diizinkan untuk berbicara di depan umum, mengatakan operasi itu belum berakhir. “Tentara sedang melakukan operasi pencarian di daerah tersebut. Mungkin ada beberapa elemen lagi yang bersembunyi di sekitarnya," kata seorang pejabat.

Tentara mengatakan serangan itu serentak dan terkoordinasi. “Mereka menggunakan kendaraan bermuatan bahan peledak di gerbang, mereka memiliki persenjataan terbaru yang ditinggalkan oleh pasukan NATO,” kata Sheikh Rasheed Ahmad, Menteri Dalam Negeri, pada hari Jumat, menambahkan bahwa serangan itu dikalahkan dan kedua pangkalan berada di bawah kendali militer Pakistan.

Gerilyawan etnis Baloch telah memerangi pemerintah selama beberapa dekade, menuntut negara bagian yang terpisah, dengan mengatakan pemerintah pusat secara tidak adil mengeksploitasi sumber daya gas dan mineral Balochistan yang kaya.

Kelompok Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengatakan mereka berada di balik serangan itu dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke wartawan Reuters, menambahkan bahwa salah satu dari dua pangkalan itu masih di bawah kendalinya setelah 38 jam. Ini tidak dapat segera diverifikasi secara independen.

Pekan lalu, gerilyawan menewaskan 10 tentara dalam serangan di sebuah pos dekat pelabuhan Gwadar di Laut Arab, korban tewas terberat bagi tentara dalam pemberontakan Balochistan dalam beberapa tahun.

Islamabad menyalahkan musuh bebuyutannya India karena mendukung pemberontakan, tuduhan yang dibantah Delhi, dan mengatakan kelompok-kelompok anti Pakistan seperti itu sering menggunakan negara tetangga Afghanistan untuk merencanakan serangan, tuduhan yang dibantah oleh juru bicara pemerintah Taliban, Bilal Karimi. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home