Loading...
HAM
Penulis: Bayu Probo 07:53 WIB | Rabu, 08 April 2015

Palang Merah: Situasi di Aden Mengerikan

Ilustrasi konvoi bantuan kemanusiaan dari Palang Merah Internasional. (Foto: AFP)

SANAA, SATUHARAPAN.COM – Palang Merah, Selasa (7/4), memperingatkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di kota Aden, Yaman selatan yang menjadi lokasi pertempuran antara pemberontak dan pasukan yang setia kepada rezim.

“Situasi kemanusiaan di Yaman sangat menyulitkan... akses laut, udara dan darat terputus,” ujar juru bicara Komite Internasional Palang Merah di Yaman, Marie Claire Feghali.

Ia mengatakan secara khusus situasi di Aden sangat mengerikan.

“Perang di Aden terjadi di semua jalan, di setiap sudut kota... Banyak warga tidak dapat melarikan diri,” ujarnya.

Sedikitnya 18 orang tewas dalam pertempuran pada Senin malam di Aden, menurut pernyataan narasumber medis dan keamanan. 53 orang lainnya tewas sehari sebelumnya.

Palang Merah menyerukan gencatan senjata untuk memfasilitasi penyaluran bantuan.

Palang Merah menyerukan agar akses darat, udara dan laut dibuka untuk memungkinkan penyaluran 48 ton suplai medis untuk merawat sekitar 3.000 orang yang cedera.

Belasan Tewas dalam Serangan Kapal Saudi di Yaman

Pasukan loyalis pemerintah Yaman didukung dengan serangan angkatan laut Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan pemberontak di Yaman selatan pada Selasa pagi waktu setempat. Petugas medis dan pejabat terkait melaporkan 18 orang tewas akibat pertempuran.

Milisi yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi menyerang pemberontak yang berusaha merebut pelabuhan di Distrik Mualla, menurut penuturan sejumlah saksi mata.

Empat milisi loyalis tewas dan 12 orang lainnya cedera, menurut pernyataan dokter di rumah sakit militer kepada AFP.

Sementara enam pemberontak Houthi tewas, menurut pernyataan narasumber militer.

Warga mengatakan milisi loyalis memukul mundur pemberontak dari pelabuhan sementara sejumlah kapal perang koalisi pimpinan Arab Saudi membombardir posisi pemberontak di Kota Aden.

Mualla bukanlah pelabuhan utama di Aden, namun menjadi lokasi pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin, petugas medis dan otoritas terkait mengatakan 53 orang tewas akibat pertempuran.

Di Provinsi Abyan, milisi kesukuan yang setia kepada Hadi berhasil menumpas delapan pemberontak, menurut pernyataan gubernur El-Khedr al-Saeedi.

Ia mengatakan suku-suku yang setia kepada Hadi dan milisi di Abyan dan Provinsi Lahj mengerahkan gerilyawan ke Aden untuk mendukung pasukan Hadi di kota tersebut.

Rusia Kecewa Serangan Saudi di Yaman Tanpa Konsultasi

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin (06/04), mengatakan ia “kecewa” karena koalisi yang dipimpin Saudi tidak berkonsultasi dengan Dewan Keamanan PBB sebelum melakukan serangan di Yaman dan mendesak negosiasi untuk menyelesaikan krisis tersebut.

“Sekarang ini (operasi tersebut) tidak memiliki dasar hukum internasional. Tentu saja kami sedikit kecewa, bahwa operasi itu dimulai tanpa konsultasi,” katanya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita RIA-Novosti.

Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi memulai serangan bulan lalu terhadap pemberontak Syiah Houthi yang didukung oleh Iran.

“Kami menghargai hubungan kami dengan Arab Saudi, dan dengan anggota koalisi lainnya, tetapi mereka datang ke Dewan Keamanan setelah serangan, dan mulai meminta persetujuan untuk apa yang sudah mereka mulai,” kata Lavrov.

“Tidak mungkin bagi kami untuk menyetujui satu pihak dalam konflik tersebut, dan secara praktis langsung menyatakan penjahat kepada pihak lain,” ujarnya.

Rusia, anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mendesak dewan untuk memberlakukan jeda kemanusiaan dalam serangan yang dilancarkan oleh Arab Saudi dan koalisi lima monarki Teluk, Mesir, Yordania, Maroko, dan Sudan. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home