Loading...
BUDAYA
Penulis: Dedy Istanto 15:29 WIB | Jumat, 21 Agustus 2015

Pameran dan Talkshow Tentang Fotografi Alam Liar Riza Marlon

Flyer tentang pameran foto karya fotografer alam liar Riza Marlon yang berlangsung sejak tanggal 20 sampai dengan 23 Agustus 2015 dan dilanjutkan dengan acara talkshow tentang memotret di alam liar dengan narasumber Riza Marlon pada 23 Agustus 2015 di Botani Square Mall lantai 2, Bogor, Jawa Barat. (ilustrasi: istimewa)

BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Burung Indonesia bekerjasama dengan fotografer alam liar Riza Marlon menggelar pameran foto dan talkshow tentang fotografi alam liar di Botani Square Mall lantai 2 Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Jawa Barat.

Pameran foto karya Riza Marlon sudah berlangsung sejak hari Kamis (20/8) kemarin sampai dengan hari Mnggu (23/8). Sementara untuk talkshow dengan narasumber Riza Marlon akan berlangsung pada Minggu (23/8) mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB.

Satwa liar identik dengan hutan, taman nasional, dan sejenisnya. Sebagian besar satwa liar seperti gajah, orangutan, dan burung kakatua hidup di hutan. Namun, bukan berarti tidak ada satwa lain yang memilih habitat di luar hutan. Bahkan di perkotaan pun kita masih bisa menjumpai satwa liar.

Dalam desain hutan kota, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor menggandeng Burung Indonesia, sebuah organisasi pelestari burung liar, dengan melakukan survei tentang jenis tumbuhan maupun burung yang ada di lokasi tersebut dan memberikan rekomendasi pemilihan tanaman untuk memperkaya keragaman hayati yang ada.

Selain menciptakan lingkungan yang lebih baik dan ekologis, keberadaan ruang terbuka hijau juga memberikan fungsi lain, salah satunya bagi para pecinta fotografi satwa. Adalah Riza Marlon, seorang fotografer satwa liar yang sudah puluhan tahun mengabadikan berbagai jenis flora dan fauna di wilayah Indonesia. Caca, panggilan akrabnya, terkadang juga mengabadikan satwa seperti burung hanya di perkarangan rumahnya.  

Burung merupakan salah satu kelompok satwa tersebar luas dan dapat dijumpai di semua habitat, mulai dari daerah kutub yang sangat terisolasi hingga daerah perkotaan yang ramai oleh aktivitas manusia. Satwa yang memiliki warna tubuh menarik, suara merdu, dan secara kultural dikenal akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari.

Siklus kehidupan burung yang hidup di perkotaan juga diketahui memanfaatkan media buatan manusia sebagai tempat tinggalnya, seperti burung Serak Jawa (Tyto alba) sering terlihat memanfaatkan gedung dan gudang tua sebagai tempat tinggal dan bersarang. Kemudian ada jenis burung layang-layang yang memanfaatkan kabel telepon atau listrik serta gedung di perkotaa sebagai tempat singgah dan bersarang, serta burung Cabak Kota yang memanfaatkan lampu penerangan jalan untuk mencari makan.

Hutan Kota Ahmad Yani, Bogor, misalnya, dapat dijumpai sekitar 30 jenis burung liar. Selain itu ada juga bajing, bunglon, ular pucuk, dan luwak,” tutur Jihad, Bird Conservation Officer Burung Indonesia, dalam acara pameran foto dan talkshow ‘Wildlife Photography’ di Botani Square, Bogor, 23 Agustus 2015. (PR)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home