Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 08:31 WIB | Senin, 15 Juni 2015

Panglima TNI Buka Pelatihan Kedaruratan Wartawan

Panglima TNI Buka Pelatihan Kedaruratan Wartawan
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko membuka Pelatihan Kedaruratan Wartawan tahun 2015 di Daerah Latihan Kostrad Sanggabuana, Desa Mekar Buana, Tegal Wara, Sanggabuana Karawang, Jawa Barat, Jumat (12/6) (Foto-foto: Puspen TNI)
Panglima TNI Buka Pelatihan Kedaruratan Wartawan
Peserta latihan sedang tiarap dalam keadaan darurat.

KARAWANG, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko membuka Pelatihan Kedaruratan Wartawan tahun 2015 dari jajaran media cetak, televisi, radio dan online, di Daerah Latihan Kostrad Sanggabuana, Desa Mekar Buana, Kecamatan Tegal Wara, Sanggabuana Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (12/6).

Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan dalam sebuah situasi pertempuran di mana hati, pikiran, perasaan menjadi hilang oleh para pelaku dan kombatan, maka yang terjadi adalah pengabaian atas hukum humaniter.

“Kalau pengabaian hukum humaniter itu berjalan, yang terjadi sulit membedakan antara kombatan dan nonkombatan. Kalau itu yang terjadi, semua pun dianggap sasaran. Ingat itu,” kata Jenderal TNI Moeldoko.

Lebih lanjut Moeldoko menyampaikan, sebagai wartawan yang pada akhirnya diterjunkan ke medan tempur yang memiliki risiko tinggi, perlu diperkenalkan ciri-ciri operasi militer. Ciri daerah operasi militer biasanya dikenali atas tiga hal, yaitu cuaca, medan, dan musuh (cumemo).

Tiga ciri itu memiliki kecenderungan yang hampir sama dengan kecenderungan lingkungan strategis, dan merupakan lingkungan yang sifatnya selalu berubah. "Lingkungan daerah operasi selalu berubah baik cuacanya, musuhnya, dan sulit diprediksi, serta memiliki risiko tinggi," katanya.

Selain itu daerah operasi juga memiliki tingkat kecepatan (speed) yang tinggi, dan perubahannya begitu sangat cepat, baik cuaca yang tidak menentu seperti awan pekat menggulung, hujan lebat, namun kemudian tiba-tiba berubah kering. Kesemuanya itu harus ada penyesuaian-penyesuaian, baik penyesuaian penggunaan taktik, alutsista, termasuk juga penyiapan morel prajurit. "Untuk itulah, rekan-rekan wartawan semuanya di sini diberi peluang untuk mempersiapkan semuanya dalam hal itu," kata Panglima.

Pelatihan Kedaruratan Wartawan yang berlangsung 12 - 13 Juni mengambil tema “Melalui Pelatihan Kedaruratan Terbentuk Wartawan yang Berkarakter dan Tangguh dalam Menghadapi Tantangan Tugas“. Pelatihan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama latihan teknis kedaruratan wartawan, sehingga dapat bermanfaat dalam peliputan kedaruratan dan peliputan khusus atau situasi darurat.

Pelatihan meliputi materi jelajah dan rintangan malam, pengetahuan navigasi darat, pengetahuan mengesan jejak, pengetahuan melintasi daerah bahaya, pengetahuan survival dan berbivak, pengetahuan menaksir arah dan jarak tembakan, pengetahuan nilai-nilai kejuangan, dan praktik menembak senapan jarak 30 meter. (PR)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home