Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 12:24 WIB | Senin, 27 Januari 2014

Para Pengamat Lakukan Sensus Burung Air di Pesisir Jakarta

Para Pengamat Lakukan Sensus Burung Air di Pesisir Jakarta
Para relawan pengamat burung dari sejumlah universitas di Jakarta berkumpul melakukan kegiatan tahunan pendataan burung air dalam Asian Waterbird Census (AWC) di Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA), Jakarta Utara, Minggu (26/1) (Foto-foto : Dedy Istanto).
Para Pengamat Lakukan Sensus Burung Air di Pesisir Jakarta
Dua relawan pengamat burung dari Universitas Nasional saat melakukan pengamatan dan pencatatan burung air yang berada di sekitar lahan basah di SMMA.
Para Pengamat Lakukan Sensus Burung Air di Pesisir Jakarta
Hasil pengamatan burung air yang ada di kawasan langsung dicatat berdasarkan nama jenis, jumlah individu, dan waktu ditemukan untuk selanjutnya sebagai acuan dalam pendataan secara keseluruhan.
Para Pengamat Lakukan Sensus Burung Air di Pesisir Jakarta
Salah satu burung air jenis Cangak abu (Grey heron).
Para Pengamat Lakukan Sensus Burung Air di Pesisir Jakarta
Jenis burung air Kowak malam kelabu (Black crowned night heron).
Para Pengamat Lakukan Sensus Burung Air di Pesisir Jakarta
Jenis burung Kareo padi (White breasted waterhen) yang sering kali dijumpai di kawasan lahan basah.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat burung dari jurusan biologi berbagai universitas mengadakan kegiatan Asian Waterbird Census (AWC) di Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA), Jakarta Utara, Minggu (26/1).

Wakil relawan dari Universitas Nasional (Unas), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Univesitas Islam As-Syafi’iyah, dan Universitas Islam Negeri (UIN), berkumpul guna mendata jumlah temuan burung air yang berada di kawasan tersebut. Dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak pagi hingga sore hari, setidaknya ada sekitar 14 jenis burung air dengan total jumlah 56 individu yang terdiri atas jenis kuntul besar dan kecil, cangak merah, cangak abu, pecuk ular asia, belekok sawah, dan jenis burung air lainnya.  

Asian Waterbird Census (AWC) yang melibatkan sejumlah relawan pengamat burung yang diadakan pada minggu kedua atau minggu ketiga pada bulan Januari setiap tahunnya. Kegiatan pengamatan di sekitar lahan basah itu juga serentak dilakukan di sejumlah negara di belahan Eropa, Afrika, dan Amerika, di bawah payung International Waterbird Census.

Tujuan dilakukannya kegiatan tersebut adalah sebagai proses pengumpulan data informasi tahunan mengenai populasi burung air di lahan basah (wetland), sebagai catatan dasar terhadap lokasi-lokasi yang dianggap penting sebagai habitat bagi burung air. Selain itu juga sebagai media kampanye kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan lahan basah bagi kehidupan manusia ataupun makhluk hidup lainnya. (Wetlands International)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home