Loading...
RELIGI
Penulis: Francisca Christy Rosana 12:30 WIB | Selasa, 04 November 2014

Paus Fransiskus Ingin Tahu Perspektif Rick Warren tentang Perkawinan

Paus Fransiskus adalah seorang imam Yesuit pertama dari Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregorius III dari Siria wafat pada tahun 741. (Foto: thomryng.com)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Rick Warren, pendeta senior Gereja Saddleback dan Russell Moore, Presiden Etika dan Komisi Kebebasan Bergama akan bertemu Paus Fransiskus untuk menawarkan perspektif evangelis Protestan sebagai bagian dari kolokium Vatikan tentang pernikahan dan keluarga yang akan diadakan 17-19 November mendatang. Paus Fransiskus pada dasarnya ingin mengetahui perspektif pernikahan dari Pdt Warren. 

Menanggapi itu, Moore yang juga diminta untuk datang ke Vatikan turut bersedia mengemukakan pikirannya perihal pernikahan.

"Saya bersedia pergi ke mana pun untuk menjadi saksi tentang apa yang kita sebut sebagai evangelis Protestan yang percaya tentang pernikahan dan Injil, terutama saat budaya pernikahan tengah terancam," ujar Moore dikutip dari christianitytoday.com pada Senin (3/11).

Ia mengatakan meskipun berbeda pendapat dengan Paus Fransiskus, ia akan tetap menemui pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut di Vatikan.

"Saya hampir menolak untuk berbicara ketika diundang tentang hal ini, terutama ketika para uskup Amerika tegas berdiri bersama kami, meskipun ada perbedaan nyata mengenai kebebasan beragama dan masa depan keluarga,” ujarnya.

Mereka akan berbicara pada panel yang sama di hari kedua pertemuan itu. Warren akan memberikan presentasi selama 30 menit. Kolokium mengundang para pemimpin berbagai agama di seluruh dunia untuk meninjau, mendukung, dan menghidupkan kembali pernikahan dan keluarga. Diharapkan kolokium tersebut menjadi katalisator dan solidaritas global dalam memperkuat hubungan perkawinan.

Pada September lalu saat sinode membahas perihal keluarga, Warren dan 50 intelektual konservatif Kristen lainnya menandatangani sebuah surat terbuka mendesak Paus untuk memperjuangkan pernikahan dalam menghadapi tantangan seperti pornografi, perceraian, dan kohabitasi (pasangan hidup bersama tanpa ikatan pernikahan).

Sementara itu, Paus Fransiskus telah melakukan kunjungan ke sebuah gereja Pentakosta beberapa waktu lalu untuk meminta maaf atas penganiayaan yang dilakukan umat Katolik di masa lalu terhadap orang-orang Kristen lainnya. (christianitytoday.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home