Pawai Paskah Kupang Bisa Dijadikan Ikon Pariwisata Nasional
KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Ketua BP Pemuda Gereja Masehi Injili di Timur (GMIT) Winston Rondo mengatakan Pawai Kemenangan Paskah yang dilaksanakan tiap tahun di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa dijadikan ikon pariwisata nasional.
Menurut Winston Pawai Paskah merupakan perayaan sukacita dan pembelajaran. Karena itu, BP Pemuda GMIT berkumpul untuk mendengarkan pemikiran Ketua Sinode GMIT, GAMKI, Para Arsitek Skenario dan berbagai pihak dengan tujuan terus melakukan transformasi, dan perubahan agar prosesi tersebut benar-benar menjadi milik Gereja dan umat seutuhnya.
Ia menyampaikan, BP Pemuda GMIT terus memperkaya dengan pesan-pesan iman Paskah. Hal itu sebagai tanda solidaritas dan harapan. Bagaimana acara prosesi Paskah itu solider dengan situasi terkini seperti kekeringan, trafficking, dan gizi buruk.
“Itu transformasi yang harus dilakukan oleh pemuda GMIT. Kita tidak berhenti setelah pawai Paskah selesai, tetapi apa perubahan nilai sikap yang kita lanjutkan baik oleh Pemuda GMIT, peserta dan penyelenggara,” kata Winston, Senin (15/2).
Winston menjelaskan, BP Pemuda GMIT terus memperkaya aneka ragam acara dengan menyelenggarakan Workshop Kilas Balik 20 tahun Prosesi Kemenangan Paskah (Refleksi, Pembelajaran dan Harapan Bersama) di Gereja Kota Kupang, Jumat lalu.
Nantinya, selain prosesi kemenangan Paskah, akan ada workshop, refleksi dan, aksi sosial jemaat antara lain, aksi bangun gereja di kampung. “Ada gerakan tiga ribu, ada kira-kira lima gereja yang akan ikut partisipasi membangun,” katanya.
Selain itu, akan dibuat taman baca di kampung, aksi sosial penghijauan serta donor darah dan juga pemutaran film dan diskusi tematis tentang krisis aktual.
“Kita kemas selama acara Paskah mulai Februari hingga puncaknya pada 28 Maret. Terima kasih pada pendahulu yang sudah meletakkan dasar yang kuat, sehingga 15 tahun ini sudah dirawat dengan baik oleh Pemuda GMIT,” kata Winston.
Ketua Panitia Pawai Paskah Adi Tally mengatakan persiapan panitia dalam rangka menyukseskan kegiatan Paskah 2016 berjalan lancar. Panitia sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti aparat keamanan, Pemerintah Kota Kupang, dan provinsi.
“Panitia sudah bersurat ke gereja-gereja mengenai pembagian dan pelatihan peran dalam pawai Paskah,” kata Adi.
Disampaikan, masih banyak kelemahan, namun setiap tahun terus dilakukan evaluasi dan berharap nantinya pawai kemenangan Paskah menjadi ikon pariwisata nasional, kelak bisa terwujud.
Editor : Bayu Probo
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...