Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 17:57 WIB | Selasa, 15 Desember 2015

Ahli Forensik Rekonstruksi Wajah Yesus dari Nazaret

Wajah Yesus hasil rekonstruksi Ahli Forensik Wajah, Richard Neave. (Foto: BBC/Red Vision)

SATUHARAPAN.COM – Ahli forensik, Richard Neave, merekonstruksi wajah Yesus berdasar tengkorak Yahudi abad ketiga. Dianggap mendekati kenyataan, Yesus dari Nazaret ini tidak digambarkan sebagai pria kulit putih dan bermata biru seperti dilihat di lukisan-lukisan Barat.

Walaupun pernah disiarkan di BBC One pada April 2001 lalu, sejumlah media memberitakannya lagi pekan ini. Ilmuwan asal Inggris itu dibantu oleh arkeolog Israel menciptakan gambar yang paling akurat dari wajah Yesus dari Nazaret. Dan, mereka  berhasil melakukan ini dengan metode antropologi forensik—suatu metode yang mirip digunakan polisi dalam merekonstruksi bukti-bukti untuk memecahkan kejahatan.

Mozaik era Binzatium di gereja di Istanbul, Turki. Biasanya Kristen Barat menggambarkan Yesus berkulit putih, warna mata terang dan berambut panjang. (Foto: CORBIS)

Richard Neave, ahli rekonstruksi forensik wajah, pensiunan dari The University of Manchester di Inggris, berada di belakang proyek. Ia menggunakan referensi budaya dalam Alkitab yang kemudian dijabarkan secara spesifik untuk menduga bagaimana wajah Yesus sesungguhnya.

“Deskripsi Matius terkait peristiwa di Getsemani menawarkan petunjuk yang jelas untuk wajah Yesus,” demikian laporan itu tertulis. Peristiwa di Taman Getsemani dicatat di Matius 26:36-56. “Bahwa, saat Yesus hendak ditangkap pasukan pengawal Bait Allah, Yudas Iskariot harus memberi kode dengan mencium Yesus, itu menjadi petunjuk bahwa Yesus memiliki perawakan dan wajah sewajarnya sama dengan murid-murid dan orang-orang Yahudi pada waktu itu.”

Dan, dari situlah langkah pertama untuk Neave dan tim risetnya. Selanjutnya adalah memperoleh tengkorak dari dekat Yerusalem, wilayah Yesus hidup dan berkhotbah. Tengkorak Semit jenis ini sebelumnya telah ditemukan oleh para ahli arkeologi Israel, yang kemudian membaginya kepada Neave.

Menggunakan tiga spesimen terawat dari zaman Yesus dan program komputer khusus, mereka menciptakan versi 3D dari Yesus.

Walaupun dengan bantuan tengkorak, mereka masih tidak dapat menyelesaikan masalah rambut Yesus, warna rambutnya serta panjangnya. Tapi, Alkitab menawarkan petunjuk disertai data lainnya.

“Dua faktor utama tidak bisa ditentukan dari tengkorak—rambut Yesus dan warna matanya. Untuk memenuhinya, tim Neave menyelidiki berbagai situs arkeologi bertarikh pada abad pertama. Dari situs-situs dari masa sebelum Alkitab disusun, mereka mendapat petunjuk krusial yang memungkinkan para peneliti untuk menentukan bahwa Yesus memiliki mata berwarna gelap. Bukan mata berwarna terang atau bahkan biru. Berdasarkan petunjuk itu dan sesuai dengan tradisi Yahudi, ia berjenggot juga,” laporan itu menyebutkan.

Richard Neave (kiri/Foto: BBC) dan hasil scan negatif Kain Kafan Turin (Foto: CORBIS)

   Baca juga:

“Tentang panjang rambut Yesus, penyelesaiannya bersumber dari Alkitab,” menurut laporan itu.

“Walaupun sebagian besar seniman melukiskan Yesus berambut panjang dan lurus, kebanyakan pakar Alkitab yakin rambut Yesus pendek dan ikal. Hanya, tesis yang ditawarkan bertentangan dengan gambaran yang dipercaya banyak orang sebagai gambaran paling autentik—Kain Kafan dari Turin. Kain kafan ini diyakini oleh banyak orang sebagai kain pembungkus jenazah Yesus setelah kematiannya,” tertulis dalam laporan itu sambil mengarahkan pada 1 Korintus 11:14 sebagai petunjuk penting bagi rekonstruksi.

“Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai apakah kafan itu asli atau bukan, itu jelas menggambarkan sosok berambut panjang. Mereka yang mengkritik titik legitimasi kain kafan mengarahkan pada 1 Korintus, salah surat dalam Perjanjian Baru yang dipercaya ditulis rasul Paulus. Dalam satu bab ia menyebutkan setelah melihat Yesus—kemudian menjelaskan rambut panjang pada seorang laki-laki sebagai hal memalukan,” menurut laporan itu. “Apakah Paulus akan menuliskan ayat itu jika ia telah melihat Yesus yang rambut panjang? Itu adalah aib baginya jika Yesus Kristus memiliki rambut panjang. Berdasarkan hal itu, Neave dan timnya ini menyelesaikan masalah ini. Yesus, sesuai gambaran dari abad pertama akan memiliki rambut pendek sesuai orang-orang waktu itu.” (Christian Post/Daily Mail/Popular Mechanics/Green Prophet)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home