Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:11 WIB | Rabu, 03 Februari 2016

Peduli Bahasa, Museum KAA Kembali Raih Penghargaan

Museum Konferensi Asia Afrika. (Foto: paketbandung.com)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk kesekian kali kembali mendapatkan penghargaan. Pada awal tahun 2016 ini Museum KAA meraih penghargaan Anugerah Kawistara sebagai museum yang peduli terhadap bahasa. Penghargaan tersebut diberikan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, pada Senin (1/2).

Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat (BBPJB) menganggap Museum KAA sebagai lembaga yang peduli terhadap bahasa. Oleh karena itu, Museum KAA dianggap layak menerima Anugerah Kawistara.

BBPJB menyebutkan, Anugerah Kawistara merupakan wujud apresiasi atas dedikasi dan konsistensi pihak-pihak yang peduli, dan berkomitmen dalam pembinaan dan pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan daerah, di Jawa Barat.

Kepala Museum KAA, Thomas Ardian Siregar, mengaku bangga atas penghargaan Anugerah Kawistara.

“Kami berterima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat atas penghargaan ini (Anugerah Kawistara, Red). Penghargaan ini akan menjadi pendorong semangat. Kami akan terus berbenah dan mempertahankan prestasi ini di masa akan datang,” kata Thomas, seperti dikutip dari laman kemlu.go.id.

Thomas mencontohkan, meskipun menyandang predikat Tujuan Wisata Internasional, Museum KAA berkomitmen pada Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing. Penulisan informasi koleksi museum pada papan nama dan papan petunjuk, mendahulukan Bahasa Indonesia.

“Bahasa Indonesia dituliskan terlebih dahulu, baru diikuti Bahasa Inggris, atau bahasa asing pilihan lainnya. Bahasa asing dituliskan di bagian bawah Bahasa Indonesia dengan huruf latin yang lebih kecil,” kata Thomas.

Tak hanya itu, menurut Thomas, Museum KAA bekerja sama dengan Sahabat Museum KAA, menggelar secara berkala pengenalan bahasa dan budaya Indonesia kepada mahasiswa internasional, yang tengah mengikuti program magang di Kota Bandung.

“Salah satu modal terbesar bangsa Indonesia sejak merdeka adalah memiliki Bahasa Indonesia. Sifatnya yang setara dan mudah dipelajari terbukti cocok sebagai lingua franca bagi Indonesia selama ini,” kataThomas. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home