Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:50 WIB | Sabtu, 24 Desember 2016

Pembajak Pesawat Libya Menyerahkan Diri

Pembajak pesawat Afriqiyah Aiways milik Libya akhirnya menyerah dan meminta suaka politik di Malta,negara tempat pesawat itu mendarat. (Foto: Ist)

MALTA, SATUHARAPAN.COM -Pembajak yang mengambil pesawat Libya dan mendarat di Malta hari Jumat (23/12) akhirnya menyerahkan diri kepada pihak berwenang, kata para pejabat.

"Awak pesawat terakhir meninggalkan pesawat yang dibajak," kata Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, dalam pernyataan di akun di Twitter yang dikutip AFP. Beberapa menit kemudian dia menambahkan bahwa "pembajak menyerah, dan dibawa dalam tahanan".

Menteri Luar Negeri Libya, Taher Siala, mengatakan kedua pembajak adalah pendukung diktator Libya, Moamar Gaddhafi yang terbunuh pada revolusi 2011. Mereka meminta suaka politik di Malta.

Dilaporkan juga bahwa granat tangan dan pistol yang disebutkan dibawa pembajak untuk mengancam awak pesawat, setelah diteliti, ternyata adalah barang tiruan, menurut laporan Reuters mengutip PM Malta..

Siala, dari Pemerintah Libya yang didukung secara internasional, mengatakan bahwa para pembajak juga telah mengatakan mereka ingin mendirikan partai politik yang pro Gaddhafi.

Setelah lebih dari satu jam di landasan, pintu pesawat Airbus A320 milik Afriqiyah Airways dibuka dan kelompok pertama yang dibebaskan, perempuan dan anak-anak, terlihat turun tangga.

Puluhan penumpang lain dibebaskan kemudian setelah melakukan negosiasi yang sumber pemerintah Malta yang dipimpin oleh kepala militer Malta.

Semuanya, 111 penumpang, termasuk 28 perempuan dan bayi, serta tujuh awak telah dibebaskan. Pesawat dalam penerbangan domestik Libya yang terbang dari Sabha di selatan ke ibu kota, Tripoli.

Libya dalam keadaan kacau sejak  revolusi yang menggulingan Moamar Gaddhafi pada 2011, dan terjadi peperangan antar milisi untuk menguasai berbagai bagian negara itu.

Pasukan yang setia kepada pemerintah persatuan nasional baru-baru ini mengambil alih kota Sirte, yang telah dijaadikan masis oleh kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) sejak Juni 2015.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home