Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 06:57 WIB | Jumat, 30 Oktober 2015

Pembinaan Catur Harus Maksimal Lewat Teknologi

Pembinaan Catur Harus Maksimal Lewat Teknologi
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Hashim Djojohadikusumo beberapa saat setelah pembukaan Kejuaraan Nasional Catur 2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (28/10). (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Pembinaan Catur Harus Maksimal Lewat Teknologi
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri pembukaan Kejuaraan Nasional Catur 2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (28/10).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Hashim Djojohadikusumo meminta pembinaan catur di Indonesia harus semakin masif dan massal terutama menggunakan bantuan teknologi.

“Saat ini walau keadaan ekonomi kita sedang berat, namun kita (Pengurus PB Percasi) masih mengupayakan teknologi lewat internet  guna mengoptimalkan potensi pecatur di seluruh Tanah Air,” kata Hashim saat memberi kata sambutan di pembukaan Kejuaraan Nasional Catur ke-45, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Hashim menceritakan bahwa beberapa tahun yang lalu saat mengadakan pertemuan khusus dengan presiden Federasi Catur Dunia (FIDE), Kyrzan Ilzhyuminov, dia diberi nasihat oleh Kyrzan bahwa pecatur di beberapa negara Eropa Timur rajin berlatih tidak hanya dengan sesama pecatur namun menggunakan simulasi pertandingan di sebuah situs internet.

“Sekarang ini siapa saja, dan di mana saja dapat mengakses Internet. Pecatur-pecatur kita saat ini bisa bertanding online melawan simulasi dari Magnus Carlsen (pecatur Swedia) kapan saja dan selama ada jaringan internet. Ini yang kami masih upayakan,” Hashim menambahkan.

Menurut Hashim, catur harus tetap mendapat perhatian dan pembinaan secara berkesinambungan, meskipun cukup berat bagi pemerintah dan swasta untuk ikut dalam pengembangan olah raga catur di Indonesia.

"Ini semua karena keterbatasan dana, baik dari pemerintah maupun swasta," kata Hashim.

Sementara itu Wakil Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto yang juga ikut hadir  mengatakan, bahwa pengurus akan merasa berdosa jika tidak mampu mencetak atlet-atlet berprestasi. "Olah raga harus dikembalikan pada rohnya yaitu sportivitas," kata Utut.

"Kami akan merasa berdosa jika tidak mampu mencetak grandmaster-grandmaster, kita harus ciptakan pecatur tangguh," kata Utut. "Para pecatur jangan mengeluh, kami akan tetap memberikan pelatihan dan pendampingan."

Kejurnas Catur 2015 yang diikuti 624 peserta dari 32 Pengprov Seindonesia berlangsung pada 28 Oktober hingga 4 November dengan format pertandingan catur standar.

Nomor Pertandingan dan Batasan Usia

  1. Kelompok Terbuka – Tanpa batasan usia
  2. Kelompok Putri – Tanpa batasan usia
  3. Junior A Putra/Putri –  Umur 19 tahun. (kelahiran 1996 atau sesudahnya)
  4. Junior B Putra/Putri   –  Umur 17 tahun(kelahiran 1998 atau sesudahnya)
  5. Junior C Putra/Putri     –  Umur 15 tahun (kelahiran 2000 atau sesudahnya)
  6. Junior D Putra/Putri     –  Umur 13 tahun (kelahiran 2002 atau sesudahnya)
  7. Junior E Putra/Putri     –  Umur 11 tahun (kelahiran 2004 atau sesudahnya)
  8. Junior F Putra/Putri     –  Umur 9 tahun (kelahiran 2006 atau sesudahnya)
  9. Junior G Putra/Putri     –  Umur 7 tahun (kelahiran 2008 atau sesudahnya)
  10. Kelompok Veteran  –   Umur 55 tahun. (kelahiran 1960 atau sebelumnya)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home