Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:55 WIB | Rabu, 06 April 2016

Pemerintah Harus Cukupi Infrastruktur Pariwisata

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani saat memberi kata sambutan di Pengukuhan dan Rapat Pengurus Lengkap Kadin Indonesia periode 2015-2020, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, hari Selasa (5/4). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Infrastruktur di bidang pariwisata penting, agar Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara.

“Pariwisata adalah penyumbang devisa nomor empat bagi Indonesia. Penyumbang pariwisata tidak pernah turun, selalu naik. Kita masa tertinggal dari negara ASEAN lainnya,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani saat memberi kata sambutan di Pengukuhan dan Rapat Pengurus Lengkap Kadin Indonesia periode 2015-2020, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, hari Selasa (5/4).  

Rosan menggarisbawahi pariwisata harus juga dapat sebagai alat mengembangkan perluasan tenaga kerja. 

“Pemerintah katanya membangun sepuluh destinasi wisata baru, tapi juga tolong dibangun infrastruktur," kata Rosan.

“Pemerintah perlu fokus kepada pembangunan infrastruktur untuk menjembatani antara turis dan tempat wisata,” dia menambahkan.

Rosan membandingkan pariwisata Indonesia  terhadap negara lain, Indonesia hanya mampu menarik  kurang dari 10 juta wisatawan asing setiap tahunnya.

“Pembangunan pariwisata adalah hal yang mutlak," papar Rosan.

Rosan mengatakan industri pariwisata bukan industri yang lesu, dan selalu mengalami peningkatan.

“Berdasar data yang saya terima kita tidak kalah dengan Malaysia, Thailand dan Singapura, kita ini negara maritim kita bisa mengembangkan destinasi wisata untuk peningkatan taraf ekonomi daerah dan bangsa,” dia menambahkan.

Rosan menggarisbawahi bidang lain yang saat ini perlu disoroti yakni  pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

“Kami melihat  e-commerce akan menjadi pilar  ekonomi Indonesia di masa mendatang, tapi kita butuh sistem yang bagus,” dia menambahkan.

Rosan menyarankan kepada pemerintah industri ­e-commerce jangan dibebani pajak, melainkan harus diberi insentif.

“Apalagi  pemerintah merencanakan membangun lebih dari 1.000 technopreneur guna mendukung pengembangan sektor tersebut, bagi Kadin itu sangat positif. Kami juga mengapresiasi Pak Rudiantara (Menkominfo) untuk sejumlah kebijakan mendukung industri ini bisa maju," kata Rosan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home