Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 12:30 WIB | Jumat, 10 Juli 2015

Pemerintah Minta Dwelling Time Pelabuhan di Bawah 5 Hari

Pemerintah Minta Dwelling Time Pelabuhan di Bawah 5 Hari
Proses waktu bongkar muat peti kemas atau dwelling time yang berada di pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT ) Tanjung Priok, Jakarta Utara (25/3/2015) merupakan salah satu pelabuhan yang padat dipenuhi barang baik ekspor maupun impor. Pemerintah mengintruksikan kepada pengelola pelabuhan untuk mempercepat proses waktu tunggu bongkar muat atau dwelling time di bawah lima hari untuk menunjang persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2016 mendatang. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Pemerintah Minta Dwelling Time Pelabuhan di Bawah 5 Hari
Kapal pengangkut peti kemas saat bersandar di pelabuhan untuk melakukan bongkar muat atau dwelling time yang menurut Pemerintah masih lamban dari target yang ditentukan.
Pemerintah Minta Dwelling Time Pelabuhan di Bawah 5 Hari
Alat bongkar peti kemas yang berada di pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara merupakan salah satu pelabuhan yang dipadati oleh tumpukan container baik ekspor maupun impor.
Pemerintah Minta Dwelling Time Pelabuhan di Bawah 5 Hari
Truk pengangkut peti kemas saat menunggu proses bongkar muat barang di pelabuhan yang ada di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pemerintah Minta Dwelling Time Pelabuhan di Bawah 5 Hari
Tumpukan peti kemas usai dibongkar muat dari kapal yang ada di pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara sebagai salah satu pelabuhan yang ramai dipadati para eksportir dan importir.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Indonesia akan mempercepat waktu tunggu barang atau dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Upaya percepatan dwelling time yang sebelumnya ditempuh 5,5 hari harus bisa di bawah 5 hari.

"Percepatan waktu bongkar muat barang diharapkan dapat berjalan efektif pada tahun 2016 saat menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang harus tidak kalah dengan negara-negara lain di Asia," kata Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo seperti dikutip kantor berita Antara, hari Senin (6/7)

Pemerintah pun berencana mempertemukan pihak-pihak terkait, diantaranya badan karantina, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, otorita pelabuhan, serta Kementerian Perdagangan pada pekan depan untuk membahas percepatan pelayanan.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat menyesalkan waktu pelayanan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu contoh buruknya sistem distribusi logistik. Joko Widodo sudah mengintruksikan kepada pengelola pelabuhan untuk mengurangi waktu bongkar muat barang atau dwelling time harus di bawah 5 hari. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home