Loading...
BUDAYA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 19:23 WIB | Rabu, 01 Maret 2017

Pemerintah Optimis Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Asia

Gathering Muslim Festiva (Muffest) Indonesia 2017 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, hari Rabu (1/3) siang. (Foto: Febriana Dyah H)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menuju Muslim Fashion Festival (Muffest) Indonesia 2017, pemerintah semakin optimis menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen Muslim tingkat Asia pada tahun 2018 dan tingkat dunia di tahun 2020. Sejak target itu dicetuskan pada tahun 2010, perkembangan industri fesyen di Tanah Air terbilang cukup pesat.

“Muffest Indonesia adalah gerakan kolektif desainer busana Muslim agar ke depan Indonesia bisa menjadi pusat fesyen Muslim dunia,” kata perwakilan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Agus Muharam, dalam Gathering Muffest Indonesia 2017 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, hari Rabu (1/3) siang.

Menurut data Kementerian Perdagangan, pada periode 2011-2015, nilai ekspor produk busana Muslim menunjukkan kenaikan sebesar 8,15 persen. Pada tahun 2015 volume ekspor busana Muslim mencapai 4,57 miliar USD. Per Mei 2016, tercatat telah mencapai 1,7 miliar USD dengan tujuan negara ekspor, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Australia, Kanada, Uni Emirat Arab, Belgia, dan China.

Agus menilai, fenomena tersebut tak hanya terjadi di Tanah Air. Modest wear pun tengah menjadi sorotan global. Pelaku fesyen dunia melihat peluang bisnis yang menjanjikan dari sektor busana Muslim. Hal ini terbukti dengan adanya sejumlah brand global, mulai dari kategori high-end hingga high-street fashion yang semakin marak merambah modest wear.

Menurutnya, dengan penduduk mayoritas beragama Islam, Indonesia menjadi pangsa pasar busana Muslim yang besar.

Data Thomson Reuters dalam State of The Global Islamic Economy 2015/2106, Indonesia menjadi pasar konsumsi pakaian Muslim terbesar kelima di dunia (senilai 12,69 miliar USD), setelah Turki, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Saudi Arabia. Sedangkan eksportir terbesar pakaian Muslim adalah Tiongkok, India, dan Turki.

“Fakta tersebut tentu menggiurkan bagi produsen busana Muslim di manca negara untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar sasaran produknya,” katanya.

Agus optimis Indonesia yang memiliki tiga kekuatan utama, yaitu kekayaan sumber daya alam, budaya, dan kreatifitas berpotensi besar untuk memberdayakan produk busana Muslim sebagai komoditas yang potensial untuk menguasai pasar lokal dan merambah pasar internasional.

Muffest Indonesia 2017 yang merupakan gelaran kedua setelah pada 2016 lalu baru dimulai. Muffest kali ini akan digelar di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC) selama empat hari, mulai tanggal 6 hingga 9 April 2017.

Muffest merupakan salah satu program besar yang digagas oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC). Bersama Diandra Promosindo sebagai organizer, dan HijabersMom Community serta Hijabers Community sebagai community partners menyelenggarakan Muffest Indonesia sebagai ruang untuk mensinergikan para stakeholder dalam upaya mewujudkan target menjadi barometer fesyen Muslim global.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home