Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 17:00 WIB | Jumat, 08 Januari 2016

Pemerintah Rusia Minta Jokowi Dukung Proyeknya di Tanah Air

Presiden Jokowi menerima Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Oktober 2015. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Rusia meminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mendukung sejumlah proyek yang melibatkannya. Sejumlah proyek di Indonesia yang melibatkan Rusia di antaranya adalah pembangunan smelter bauksit menjadi alumina di Provinsi Kalimantan Barat, dan penawaran teknologi pengolah nikel.

Permintaan itu disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta Pusat, hari Jumat (8/1).

Usai pertemuan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, yang ikut dalam pertemuan itu menjelaskan saat ini proyek smelter bauksit di Provinsi Kalimantan Barat masih dalam proses tender. Rusia pun diminta untuk mengikuti proses tersebut.

"Tetapi mereka mengharap dukungan pemerintah," kata Darmin kepada sejumlah wartawan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Jumat (8/1).

Meski demikian, Darmin mengakui, Pemerintah Indonesia senang bila proyek pembangunan smelter di Provinsi Kalimantan Barat dikerjakan oleh Rusia. Sebab, Rusia memiliki teknologi yang terkenal baik.

Sementara itu, Darmin melanjutkan, mengenai pengolahan nikel, Rusia menawarkan teknolgi mutahirnya untuk digunakan Indonesia. Namun, pemerintah belum menjawab tawaran ini, sebab masih perlu membahasnya lebih dahulu dengan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Masalah Proyek Kereta

Selain dua permintaan itu, menurut Darmin, Rusia juga mengeluhkan masalah dalam pelaksanaan proyek kereta di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang dikerjakan oleh Russian Railway. Berdasarkan izinnya, Rusia diperkenankan membangun kereta khusus mengangkut batubara.

Namun, menurut Darmin, Rusia ingin mendapatkan izin pembangunan kereta khusus untuk barang lain juga.

“Kami (Pemerintah Indonesia) belum menyetujui permintaan ini, Rusia tidak secara terbuka memberikan informasi terkait hal ini. Maksudnya, barang jenis apa dan milik siapa yang diinginkan Rusia,” katanya.

Darmin pun menduga, Rusia memiliki kerja sama dengan sebuah perusahaan yang enggan dijelaskan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Kerja sama lainnya yang dibicarakan terkait bidang industri penerbangan, farmasi, dan galangan kapal.

Darmin juga menngatakan, tidak hanya pihak Rusia yang mengajukan permintaan, Pemerintah Indonesia juga ikut menyampaikan beberapa aspirasinya, terutama terkait kemudahan ekspor atas produk-produk unggulan Indonesia seperti Kelapa Sawit dan perikanan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home