Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 15:56 WIB | Kamis, 08 Januari 2015

Pemred Charlie Hebdo: Lebih Suka Mati Berdiri daripada Hidup Berlutut

Stephane "Charb" Charbonnier. (Foto: nbcnews.com)
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Stephane Charbonnier Pemimpin Redaksi majalah satir Charlie Hebdo yang dibunuh penyerang dalam serangan di kantornya Rabu (7/1) kemarin, dikenal sebagai wartawan yang gigih menegakkan apa yang disebut kebebasan berbicara. 
 
Pria 47 tahun yang lebih dikenal dengan "Charb" telah berulang kali mengatakan tekadnya untuk terus pada pekerjaannya, tidak peduli pada siapa saja yang mungkin tersinggung. Keseharian, Charb bahkan dikawal polisi, yang juga meninggal dalam serangan yang total membunuh 12 orang dan beberapa luka parah itu.
 
"Aku lebih suka mati berdiri daripada hidup berlutut," kata Stephane Charbonnier beberapa waktu setelah kantornya dibom akibat reaksi dimuatnya karikartur Nabi Muhammad di sampul majalahnya tahun 2011 lalu.
 
Tidak hanya dibom, website Charlie Hebdo juga diretas. Dan selanjutnya kantor majalah itu harus dijaga polisi anti huru hara hingga Stephane Charbonnier pun harus dikawal polisi setiap saat karena jaringan al Qaeda menempatkannya sebagai toplist yang harus dibunuh.
 
"Saya juga tidak menyalahkan umat Islam untuk tidak tertawa melihat karikatur kami. Saya hidup di bawah hukum Prancis," kata dia di tahun 2012 saat wawancara dengan Associated Pres.
 
Majalah mingguan Charlie Hebdo sejak tahun 1960-an terus menyindir orang-orang dari berbagai aliran politik dan afiliasi agama, terus berkomentar kaustik ke berbagai kalangan, termasuk Islam. Sebagai Pemred Charbonnier melakukan tugasnya itu dengan teguh tidak terpengaruh apapun dalam apa yang dipandangnya sebagai kebebasan berbicara untuk mengkritisi peristiwa terkini - bahkan jika itu menjadikan hidupnya beresiko.
 
"Saya tidak punya anak, istri, tidak ada mobil, tidak punya hutang," katanya kepada surat kabar Le Monde dua tahun setelah serangan 2011. "Mungkin sedikit sombong untuk mengatakan, tapi aku lebih suka mati berdiri daripada hidup berlutut." (foxnews.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home