Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 13:16 WIB | Sabtu, 04 Oktober 2014

Peneliti Thailand Umumkan Penciptaan Antibodi Ebola

Jepang menyediakan hibah darurat sebesar 22 juta dolar untuk penanggulangan wabah ebola.
Rumah Sakit Siriraj di Mahidol University, Bangkok, Thailand, mengumumkan keberhasilan mengembangkan antibodi melawan virus ebola. (Foto ilustrasi: Wiki Commons)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Tim peneliti di Thailand mengatakan keberhasilannya mengembangkan sebuah antibodi tipe baru melawan virus ebola. Para peneliti di Rumah Sakit Siriraj di Mahidol University, di ibu kota Bangkok itu, mengumumkan keberhasilannya tersebut pada Kamis (2/10) lalu.

Para peneliti menyatakan antibodi baru tersebut adalah yang pertama di dunia, dengan ukuran sekitar seperlima ukuran antibodi yang pernah diciptakan sejauh ini. Mereka mengatakan antibodi itu cukup kecil untuk masuk ke sel-sel yang terinfeksi dan mengakses protein virus di dalamnya.

Para peneliti itu mengungkapkan mereka menggunakan informasi genetika manusia untuk menghasilkan antibodi tersebut, tidak "mengimpor" virus ebola seperti dibayangkan. Mereka, seperti dikemukakan Dr Pattarachai Kiratisin, Kepala Departemen Mikrobiologi, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian itu, dan menyampaikan keinginan untuk memastikan keselamatan antibodi tersebut melalui uji coba pada binatang.

Jumlah pasien ebola meningkat terutama di Afrika Barat. Penyebaran wabah itu adalah yang terburuk dalam sejarah. Belum ada obat atau vaksin ebola yang telah terbukti aman dan efektif terhadap tubuh manusia.

Jepang Bantu 22 Juta Dolar

Sementara itu, Jepang mengumumkan rencananya pada Jumat (3/10) menyediakan hibah darurat sebesar 22 juta dolar bagi upaya internasional dalam menanggulangi wabah ebola di Afrika barat.

Bantuan tersebut adalah bagian dari 40 juta dolar bantuan tambahan yang dijanjikan Perdana Menteri Shinzo Abe di Sidang Umum PBB di New York pekan lalu.

Dana sebesar 22 juta dolar itu akan diberikan melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP), dan badan-badan lain. Dana itu ditujukan untuk membantu kegiatan medis di negara-negara yang menghadapi penyakit tersebut, serta untuk obat-obatan, makanan, dan pasokan lain.

Saat berbicara kepada wartawan, Menteri Luar Negeri Fumio Kishida menyebut ebola sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional. (nhk.or.jp/ibtimes.co.uk)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home