Penerapan 3 in 1 Diusulkan dari Perbatasan Jakarta

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Soeroyo Alimoeso, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI mengusulkan sistem 3 in 1 yang sudah lama diberlakukan di jalan protokol ibu kota, agar diterapkan juga di daerah penyangga yang berbatasan dengan Jakarta.

Dengan begitu, diharapkan dapat mengurangi kendaraan yang masuk ke Jakarta, sehingga kemacetan pun jadi berkurang. "Untuk mengurangi kendaraan yang masuk ke Jakarta dari daerah penyangga sebaiknya 3 in 1 dimulai, dari ujung. Mobil tidak boleh lewat, dan di sana disiapkan bus. Jadi ada yang antar ke dalam kota," kata Soeroyo Alimoeso dalam diskusi publik yang bertajuk, Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta Serta Keseimbangan Infrastruktur dan Moda Transportasi Nasional di sebuah hotel di Jakarta, Sabtu (21/12).

Menurut Soeroyo Alimoeso, untuk mewujudkan ide itu, mesti ada perbaikan kualitas angkutan umum juga di daerah penyangga, karena saat ini angkutan umum masih banyak yang tidak memadai. "Nanti kita jemput bola pakai shuttle service ke daerah-daerah penyangga. Selain itu, harus hilang juga gengsi untuk tidak memakai mobil sampai di kantor," kata dia.

Budayakan Warga Naik Angkutan Umum

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono mengatakan, Pemprov DKI sendiri sudah mendatangkan bus-bus baru sebagai bagian dari program revitalisasi angkutan untuk semakin membudayakan warga Jakarta menggunakan angkutan umum.

"2014 adalah tahun perbaikan angkutan massal. Desember ini datang 310 unit bus Transjakarta, dan 345 unit bus medium yang rencananya dioperasikan pada Januari nanti," kata Udar Pristono.

Tidak hanya itu, lanjut Pristono, rencananya masih akan datang ribuan bus lagi pada tahun depan sehingga Pemprov DKI bisa menciptakan alat transportasi murah dan nyaman. "Tahun depan kita mau datangkan seribu bus Transjakarta, dan tiga ribu bus berukuran sedang. Jakarta akan dipenuhi transportasi umum yang berkualitas," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI itu.  (beritajakarta) 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja