Pengamanan Super Ketat Sidang Boediono

Seorang petugas dari pasukan pengamanan presiden (Paspampres) berjaga di pintu lobby gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, saat menggelar persidangan kasus Bank Century yang menghadirkan Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono menjadi saksi atas terdakwa Budi Mulya. Jumat (9/5) (Foto-foto : Dedy Istanto).

Mesin deteksi yang terpasang di lobby gedung Tipikor dipasang oleh Paspampres sebagai bagian dari salah satu bentuk pengamanan yang menghadirkan Wapres Boediono sebagai saksi dalam kasus Bank Century.

Jalannya persidangan yang menghadirkan saksi Wapres Boediono juga diwarnai aksi unjuk rasa yang tergabung dari Laskar Antikorupsi Pejuang 45 yang berorasi di luar gedung Tipikor Jakarta.

Salah satu pengunjuk rasa yang menggelar aksi di pinggir Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan menuntut Boediono ditangkap atas kasus Bank Century.

Salah satu pengunjuk rasa berdiri di depan pintu gerbang gedung Tipikor membawa salah satu atribut yang berisi tuntutan terkait dengan Bank Century.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gelar persidangan kasus Bank Century dengan menghadirkan Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) Boediono mendapat penjagaan super ketat. Penjagaan dari pasukan pengamanan presiden (Paspampres) terlihat sejak pagi hingga siang ini di gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (9/5).

Sebuah alat deteksi dipasang di lobby gedung Tipikor sebagai bagian bentuk pengamanan bagi siapapun yang akan masuk ke gedung dan ruang sidang. Sejumlah aparat dari kepolisian juga dikerahkan untuk berjaga-jaga membantu mengamankan luar gedung Tipikor.

Sidang kasus Bank Century yang menghadirkan saksi Boediono juga diwarnai aksi unjuk rasa menuntut Boediono ditangkap. Puluhan massa yang tergabung dari Laskar Antikorupsi Pejuang 45 sejak pagi tadi menggelar orasi di luar gedung Tipikor menyuarakan tuntutan terkait dengan kasus Bank Century. Sampai dengan siang ini aksi masih berlangsung namun berjalan aman.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja