Loading...
BUDAYA
Penulis: Francisca Christy Rosana 19:47 WIB | Sabtu, 21 Februari 2015

Pengamat: Jangan Bilang Afgan The Next Chrisye

Afgan Syahreza menggelar konser Dari Hati di Jakarta Convention Center pada Sabtu (14/2) malam. Afgan menyanyi lebih dari 15 lagu dengan genre yang berbeda-beda. (Foto: Dok Satuharapan.com/Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat musik senior Bens Leo angkat bicara perihal pernyataan komponis Erwin Gutawa yang mengungkapkan penyanyi muda Afgan Syahreza ke depan akan menjadi The Next Chrisye.

Menurut Bens, tidak tepat bila masyarakat mengatakan Afgan akan menjadi The Next Chrisye. "Saya tidak setuju karena seolah-olah Afgan harus menjadi Chrisye. Kalau saya bilang jangan katakan Afgan The Next Chrisye. Afgan tetap harus jadi diri sendiri, tapi eksistensinya seperti Chrisye," ujar Bens saat dihubungi satuharapan.com Jumat (20/2) malam.

Menurutnya, Afgan dengan usianya yang masih muda dengan daya intelektualnya yang tinggi kelak dapat menjadi selegendaris Chrisye asalkan ia tetap produktif bermusik.

"Tinggal bagaimana dia konsisten di musik. Saya takut di tengah jalan tiba-tiba Afgan akan berhenti bermusik," ujar Bens.

Bens mengungkapkan, Chrisye seluruh hidupnya di curahkan untuk bermusik. Ia bahkan tak mempunyai bisnis lain selain bermusik. Bahkan, menjelang akhir hidupnya pun Chrisye masih tetap bermusik.

""Afgan harusnya seperti itu. Itu yang harus dilakukan seorang penyanyi agar eksistensinya bisa seperti penyanyi legendaris Chrisye," katanya.

Selain itu, menurut pengamatannya Afgan juga harus produktif menciptakan lagu agar ia dapat menjadi musikus sejati. Selanjutnya, Afgan diharapkan pandai bersosialisasi dengan musikus-musikus senior dalam proses belajarnya.

"Sosialisasi penting dalam industri musik."

"Kita berharap Afgan nanti bisa lebih baik daripada Chrisye. Seperti kerja samanya dengan Erwin Gutawa sewaktu konser kemarin, itu sudah jadi langkahnya yang baik. Tidak sembarang orang bisa bekerja sama dengan Erwin. Kalau itu sudah diterima berarti ada standar tertentu yang sudah dicapai Afgan," Bens menjelaskan.

Sementara itu, selain Afgan, ada banyak solois pria lain yang kemampuannya lebih tinggi, seperti Tompi, Glenn, dan Tulus. 

"Tulus sama-sama memiliki peluang sebesar Afgan meskipun ia penyanyi baru. Tulus telah menulis karya lagunya sendiri. Menulis lagu itu penting untuk dirinya sendiri. Ada indikasi Tulus lebih besar dari Afgan," kata Bens. 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home