Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Melki Pangaribuan 19:10 WIB | Selasa, 28 Februari 2017

Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Terkendala Tanah Swasta

Ilustrasi. Sejumlah pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan pembangunan flyover di jalur tengah Klonengan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (24/2). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan flyover Klonengan-Prupuk sepanjang 1.011 meter untuk mengurai kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api tersebut selesai dan dapat dilewati pada arus mudik Juni 2017. (Foto: Antara/Oky Lukmansyah)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku pihaknya mengalami kendala dengan pengembangan pelabuhan Tanjung Emas di Jawa Tengah karena tanah di sekitar pelabuhan dimiliki oleh pihak swasta.

“Tanjung Mas itu kita memang ada problem tanah di kiri-kanannya itu punya swasta,” kata Ganjar Pranowo usai mengikuti rapat terbatas tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Jawa Tengah, di Kantor Presiden, Jakarta, hari Selasa (28/2) sore.

Ganjar mengatakan, pihaknya tengah menegosiasi agar pengembangan pelabuhan tersebut dapat segera dilakukan.

“Maka kita bicarakan sekarang lagi kita negosiasikan agar kita bisa mengembangkan itu. Nanti kita akan cek ulang beberapa perijinan apakah sudah ada atau belum ada,” katanya.

Menurutnya, kepentingan nasional (national interests) tidak boleh kalah dalam menghadapi persoalan seperti itu. “Dari apa yang mesti kita percepat dari pembangunan Tanjung Mas,” katanya.

Baca juga: Presiden Dorong Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Tengah

Sementara itu, terkait dengan perluasan Bandara Ahmad Yani, dia mengaku sudah dalam proses lelang.

“Sekarang tinggal membuat buildingnya saja yang di Semarang karena apronnya (pelataran pesawat) sudah jadi, runwaynya mugkin masih ditambah sedikit. Kira-kira dari apron itu kalau kita lihat sudah bisa untuk parkir kurang lebih 13 pesawat dengan dua pesawat berbadan lebar,” katanya.

Ganjar mengatakan, ada beberapa duta besar menawarkan kepada pihaknya untuk diadakan penerbangan langsung (direct flight) beberapa titik sehingga pariwisata Jawa Tengah bisa meningkat.

“Ini yang diharapkan Jawa Tengah dengan segala eksotisme ya itu kalau infrastruktur transportasinya bagus kan orang mau piknik, kalau tidak, tidak mau piknik,” katanya.

“Kita punya 18 kapal cruise yang mampir setiap tahun di Jawa Tengah, tapi (penumpangnya) tidak pernah turun. Ini mau kita paksa agar wisatawannya mau turun biar jalan-jalan dan kemudian belanja melihat apa yang menarik di Jawa Tengah,” dia menegaskan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home