Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Ignatius Dwiana 20:46 WIB | Sabtu, 26 April 2014

Perempuan Arab Rintis Karier di Tim Sepak Bola Israel

Dari kiri ke kanan, pemain Arab di tim Israel yakni Hanin Gamal Nasser, Walaa Hussien dan Noura Abu Shanab bersama pelatih mereka dalam sesi latihan di Petah Tikva, Israel. (Foto: salon.com dari ap.org)

PETAH TIKVA ISRAEL,SATUHARAPAN.COM – Tim sepak bola perempuan Israel, Hapoel Petah Tikva kehilangan sejumlah pemain tim nasional Israel menjelang kualifikasi Piala Dunia. Seperti diberitakan Kamis (24/4).

Pendiri tim Hapoel Petah Tikva, Rafi Subra, kemudian membuat keputusan membuat tim tersendiri. Dia mengambil para pemain dari desa-desa Arab di Israel utara. Penambahan lima perempuan Arab Israel di Hapoel Petah Tikva membuat gelombang di liga meskipun tim itu tidak berada di peringkat atas.  

"Faktanya mereka terpadu dengan baik," kata Rafi Subra. "Mereka senang. Kami senang. Campuran yang sangat berhasil. "

Minoritas Arab berjumlah sekitar 20 persen dari 8 juta warga Israel. Orang Arab mengalami diskriminasi di Israel meskipun mereka memiliki hak penuh di bawah hukum negara itu. Lapangan sepak bola tidak terkecuali.

Noura Abu Shanab, salah satu pemain Arab Israel pada Hapoel Petah Tikva, menyebutkan dirinya dihina sebagai ‘Arab kotor’ dan ‘kembalilah ke tempat asalmu’ selama pertandingan. Namun, dia dan orang Arab Israel lainnya terus bermain.

"Suasana tim positif," katanya.

Noura Abu Shanab mengatakan keluarga Muslimnya mendukungnya bermain di sebuah liga perempuan yang sebagian besar berisi orang Yahudi setelah dia bermain profesional pada usia 16 tahun.

Shiran Schlechter, pemain Israel di tim dan manajer tim, menyebutkan baik pemain Yahudi maupun Arab bergaul dengan baik selama musim komptisi. Dia melihat Hapoel Petah Tikva memiliki catatan 5-2-7.

"Ini lucu karena dalam tim kami tidak memiliki kebencian itu,” kata Shiran Schlechter. "Saya berpikir karena rasa saling percaya sehingga kami semua berjuang bersama-sama melawan itu. Tidak satu pun dari kami menyukainya. Ini mengganggu kami semua."

Noura Abu Shanab kini menjadi kapten tim. Dia setuju meskipun terjadi rasisme dia mampu menghadapi tim lain. Tidak ada konflik dalam timnya sendiri.

"Tidak ada perbedaan antara pemain Arab atau Israel. Kami bersatu seperti satu tangan," katanya.

Pertandingan final tim musim ini akan bermain pada Selasa melawan tim Arab Bnei Sakhnin. (salon.com/ap.org) 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home