Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 06:45 WIB | Sabtu, 11 Juni 2016

Perempuan Tanpa Nama

Allah meminta diri kita sepenuhnya.
Jesus is Annointed by a Sinful Woman karya Nicole Small (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Lukas tidak mencatat nama perempuan itu. Tetapi, apa yang dilakukannya memang lebih penting ketimbang namanya. Bahkan, yang dilakukannya, dengan bantuan Lukas tentunya, berdampak kekal.

Mari kita perhatikan catatan Lukas: ”Di kota itu ada pula seorang wanita yang hidup dalam dosa. Waktu ia mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, ia datang dengan membawa sebuah botol pualam berisi minyak wangi. Ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya dan menangis sambil membasahi kaki Yesus dengan air matanya. Kemudian kaki Yesus dikeringkannya dengan rambutnya lalu diciumnya dan dituangi minyak wangi” (Luk. 7:37-38).

Itulah pemberian diri sepenuhnya. Dalam budaya apa pun, kaki merupakan gambaran tubuh yang paling kurang dihormati. Dan pada bagian tubuh yang paling kurang dihormati itu, perempuan itu membasahinya dengan air mata. Perempuan itu tidak menggunakan air pembasuhan untuk cuci kaki, tetapi dengan menggunakan air matanya. Tak hanya itu, kaki Yesus yang basah itu dikeringkan dengan rambutnya, yang pada galibnya merupakan mahkota perempuan. 

Kelihatannya, dengan sengaja Lukas hendak memberikan kontras, antara kenyataan perempuan itu sebagai orang yang dikenal hidup dalam dosa dan tindakannya yang mencuci kaki Yesus dengan air mata, menyeka dengan rambutnya, dan menuangkan minyak wangi pada kaki.

Hal itulah yang tidak dilakukan Simon, tuan rumah. Jika perempuan itu menggunakan air pembasuhan untuk mencuci kaki Yesus, itu mungkin sudah cukup bagi Yesus. Namun, dia memberikan lebih dari yang seharusnya. Dan itulah persembahkan sejati—memberikan dirinya seluruhnya.

Itu jugalah yang ditegaskan Isaac Watts dalam Kidung Jemaat 169:5:

Andaikan jagad milikku dan kuserahkan pada-Nya,

tak cukup bagi Tuhanku—diriku yang diminta-Nya.

Allah meminta diri kita sepenuhnya sebagaimana Dia telah memberikan-Nya. Sudahkah kita melakukannya?

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home