Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Setyomurti 05:25 WIB | Minggu, 21 Februari 2016

Perjuangan Meraih Sukses

Siapa yang ingin sukses harus berani membayar harga!
Joey Alexander (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Josiah Alexander Sila atau akrab dipanggil Joey Alexander, musisi asal Indonesia berusia 12 tahun,  menyedot perhatian dunia. Ia mendapat standing ovation di panggung Grammy Awards di Staples Center, Los Angeles.

Ia menjadi nomine pada 2 kategori yaitu ”Best Improvised Jazz Solo” dan ”Album Instrumental Jazz Terbaik”. Indonesia tentu bangga memiliki pianis muda belia yang diakui dunia internasional, walaupun saat ini ia belum keluar sebagai juara.

Ketika ditanya soal jazz, Joey menjawab dengan mantap,”Jazz jelas musik keras. Anda harus bekerja keras agar bisa menyajikan pertunjukan yang menyenangkan. Itu yang terpenting!” tuturnya seperti seorang dewasa.

Tentu berat... dan perlu bekerja keras... bagi seorang anak seusianya. Joey Alexander belajar piano sejak usia enam tahun. Belajar dan terus belajar. Tentu banyak waktu bermain yang dikorbankan! Walau orangtuanya mengatakan: ”Kami mengalir saja.”, tetap dibutuhkan kedisiplinan dan ketekunan luar biasa.

Karena kesungguhan Joey untuk mengembangkan diri, satu tahun terakhir ini seorang peniup terompet legendaris Wynton Marsalis memberikan bantuan untuk ia bisa belajar di New York. Ia harus berkorban untuk mau meninggalkan Indonesia. Dan di negeri Paman Sam itu ia ditangani dan ditempa oleh orang-orang yang tepat, sehingga ia kemudian menjadi seorang pianis yang mengagumkan dunia seperti sekarang ini.

Sukses adalah hasil dari kerja keras... perjuangan tak kenal lelah dan ketekunan terus-menerus. Joey menjadi inspirasi bagi anak-anak lain seusianya, itulah yang dikatakan mereka yang mendampingi Joey di Jazz at Lincoln Center, sebuah pusat pembelajaran  yang mengabadikan perjuangan Lincoln semasa studinya.

Sebagaimana Joey Alexander, demikian juga Lincoln dalam perjuangan studinya, ia harus berjuang menempuh jarak 40 km berjalan kaki hanya untuk mendapatkan sebuah buku yang tidak bisa dibelinya. Betapa pentingnya pembelajaran bagi Lincoln sehingga ia harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan buku-buku yang dibutuhkan dalam mendukung studinya.

Lincoln lahir dalam keluarga miskin dan berusaha keras untuk menambah pengetahuannya. Ia menggunakan sebaik-baiknya semua buku yang dapat dibacanya hingga akhirnya menjadi ahli hukum, yang kemudian mengantarnya menjadi presiden Amerika.

Siapa yang ingin sukses harus berani membayar harga! Lincoln pada masa lalu dan Joey pada masa kini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home