Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:51 WIB | Senin, 11 Januari 2016

Pertumbuhan Konstruksi Gedung di 2016 Diprediksi Masih Rendah

Pertumbuhan Konstruksi Gedung di 2016 Diprediksi Masih Rendah
Pembangunan gedung perkantoran yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan terlihat dari ketinggian gedung yang masih dalam proses pengerjaan, Jumat (8/1). Menurut Asoasiasi Kontraktor Indonesia (AKI) pertumbuhan konstruksi di sektor pembangunan gedung pada tahun 2016 dinilai masih relatif rendah seperti tahun-tahun sebelumnya. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Pertumbuhan Konstruksi Gedung di 2016 Diprediksi Masih Rendah
Salah satu kontraktor membangun gedung di kawasan Cawang, Jakarta Timur yang masih dalam proses pengerjaan yang menjadi salah satu prospek pertumbuhan konstruksi di Jakarta.
Pertumbuhan Konstruksi Gedung di 2016 Diprediksi Masih Rendah
Alat berat yang terlihat disalah satu pembangunan gedung perkantoran di kawasan Cawang, Jakarta Timur yang masih dalam proses pengerjaan terlihat pada hari Jumat (8/1).
Pertumbuhan Konstruksi Gedung di 2016 Diprediksi Masih Rendah
Suasana tata letak di kawasan Cawang, Jakarta Timur yang terdapat bangunan gedung baru yang sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan, Jumat (8/1).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pertumbuhan konstruksi gedung pada tahun 2016 dinilai masih relatif rendah. Sejumlah pengembang masih menahan laju pembangunan projek properti baru.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Zali Yahya yang dikutip dalam laman kabarkonstruksi.com pada saat berbicara dengan para pelaku usaha di bidang properti, hari Rabu (6/1). Ia mengatakan “ada indikasi beberapa pengembang masih akan menahan diri untuk mengembangkan projek-projek baru di tahun 2016, khususnya sektor perkantoran dan apartemen.

Kondisi tersebut berimbas juga bagi prospek usaha kalangan kontraktor, terutama yang mengandalkan projek di sektor bangunan gedung. Meski belum ada data yang akurat, kata Zali, sejumlah pelaku usaha melihat peluang pertumbuhan konstruksi bangunan gedung masih akan rendah di tahun 2016.

Rendahnya pertumbuhan itu juga dipacu dengan adanya moratorium yang ditetapkan oleh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla bagi pembangunan gedung perkantoran baru yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Pembangunan gedung melalui dana pemerintah hanya difokuskan pada rumah susun dan bukan perkantoran.

Sementara itu menurut Ketua Umum Asosiasi Aspal dan Beton Indonesia (AABI), Zulkarnain Arief, menilai prospek konstruksi 2016 relatif cukup cerah, bila dibandingkan dengan tahun 2015. Meski belum melaju kencang, pertumbuhan sektor konstruksi tahun 2016 diyakini akan lebih tinggi, katanya.

Zulkarnain menambahkan penyerapan material beton untuk bangunan gedung akan kembali pulih di tahun 2016 setelah cukup terpukul di tahun 2015. Selain itu, investasi infrastruktur pemerintah yang akan bergulir sejak Januari 2016, diyakini akan memberikan efek berantai bagi sektor lainnya untuk bertumbuh.

Hal tersebut juga memberikan rangsangan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diharapkan memicu geliat pertumbuhan sektor properti Indonesia, karena masuknya pemain asing untuk berinvestasi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home