Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:18 WIB | Kamis, 22 Oktober 2015

Pesawat Be-200 Rusia Siap Operasi Pemadaman dari Pangkal Pinang

Pesawat amphibi Beriev Be-200 asal Rusia yang didatangkan Pemerintah Indonesia untuk ikut memadamkan kebakaran hutan dan lahan. (Foto: Dok satuharapan.com/batamtoday.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dua pesawat dukungan Pemerintah Federasi Rusia, melalui Emergencies and Elimination of Consequences and of Natural Disasters (Emercom) Kementerian Pertahanan Sipil, tiba di Pangkal Pinang, pada Rabu (21/10) sore.

Pesawat berjenis Beriev Be-200 sebelumnya mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Pesawat Be-200, merupakan pesawat amphibi, yang bergabung dengan satuan tugas (satgas) udara bersama dua pesawat jenis Air Tractor 80 yang telah berada di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung pada Rabu ini.

Pihak operator Be-200, akan siap melakukan water-bombing, apabila material air dicampur dengan bahan kimia baik jenis AF31 ataupun Miracle Foam.

Pesawat berbobot kosong 27.000 kg itu memiliki tangki khusus di dalam pesawat untuk pencampuran air. Di samping itu, Be-200 ini berkapasitas mencapai 12.000 liter untuk water-bombing.

Sementara itu, Air Tractor 80 memiliki kapasitas 3.000 liter untuk water-bombing.

Pesawat jenis ini merupakan dukungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. Satu Air Tractor lainnya ditempatkan di Bandara TNI AU Palembang.

Keempat pesawat fixed wing ditempatkan di Pangkal Pinang, untuk mengantisipasi jarak pandang di Lanud Palembang, yang sering pendek dan menyebabkan pesawat tidak dapat terbang.

Untuk itu operasi dilakukan dari Pangkal Pinang, sedangkan tujuh helikopter beroperasi dari Palembang. Target operasi pemadaman udara pesawat fixed-wing Be-200 dan Air Tractor 80 yang berpangkalan di Pangkal Pinang ini mencakup wilayah Air Sugihan, Tulung Selapan, dan Cengal.

Kedua pesawat itu menggantikan Hercules C130 milik New South Wales Fire Service (Australia), dan Bombardier CL415 milik Malaysia Coast Guard, yang telah menyelesaikan misi kemanusiaan pada akhir pekan lalu.

Pemerintah Australia mengakhiri bantuan armada pemadaman pada 19 Oktober dan Malaysia pada 20 Oktober lalu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei, atas nama Pemerintah Indonesia, dan mewakili Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama kemanusiaan dalam operasi udara pemadaman kebakaran hutan, dan lahan di Sumatera Selatan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia dan Malaysia.

Bantuan dua armada helikopter Chinook dari Pemerintah Singapura masih berlangsung hingga saat ini. (bnpb.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home