Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 16:55 WIB | Selasa, 26 Juli 2016

Pesawat Tenaga Surya Solar Impulse 2 Sukses Keliling Dunia

Pesawat Tenaga Surya Solar Impulse 2 Sukses Keliling Dunia
Bertrand Piccard (kiri) dan Andre Borschber (kanan), dua pilot pesawat tenaga surya Solar Impulse 2, disambut saat mereka tiba di Bandara Al-Batin Abu Dhabi untuk menyelesaikan tur dunia pada 26 Juli 2016 di Uni Emirat Arab. Solar Impulse 2 mendarat pada 26 Juli di UEA dan menjadikannya pesawat bertenaga surya pertama yang mengelilingi dunia tanpa menggunakan bahan bakar sedikit minyak pun. (Foto-foto: AFP/Karim Sahib)
Pesawat Tenaga Surya Solar Impulse 2 Sukses Keliling Dunia
Pesawat bertenaga surya Solar Impulse 2 tiba di Bandara Al Batin, Abu Dhabi untuk mengakhiri misi terbang keliling dunia pada 26 Juli 2016 di Uni Emirat Arab (UEA). Solar Impulse 2 mendarat di UEA pada Selasa pagi, menyelesaikan perjalanan epik pertama pesawat bertenaga surya mengelilingi dunia tanpa bahan bakar.

ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM - Pesawat bertenaga surya, Solar Impulse 2, berhasil mencatatkan rekor setelah pertama kali menyelesaikan penerbangan keliling dunia tanpa menggunakan bahan bakar minyak. Solar Impulse 2 mendarat kembali di Abu Dhabi pada hari Selasa (26/7) usai melakukan perjalanan selama 16 bulan.

Dalam bagian akhir tur dunia Solar Impulse 2 pada hari Minggu (24/7) lepas landas dari Kairo menuju Abu Dhabi.

Pesawat asal Swiss tersebut, mendarat di ibu kota Uni Emirat Arab pada 0005 GMT (04.05 waktu setempat) pada hari Selasa (26/7).

Pesawat ini pertama kali lepas landas dari Abu Dhabi pada tanggal 9 Maret 2015, memulai perjalanan sekitar 40.000 km (24.500 mil) dan menghabiskan waktu terbang hampir 500 jam.

Bertrand Piccard dan Andre Borschberg, secara bergantian mengemudikan pesawat yang memiliki lebar sayap lebih besar dari Boeing 747 tapi berat tidak lebih dari sebuah mobil keluarga.

"Ini lebih dari sebuah prestasi dalam sejarah penerbangan, Solar Impulse telah membuat sejarah dalam energi," kata Piccard kepada kerumunan besar saat mendarat seperti dikutip Reuters, hari Selasa (26/7).

"Saya yakin bahwa dalam 10 tahun ke depan kita akan melihat pesawat listrik membawa 50 penumpang dari penerbangan jarak pendek ke jarak menengah," katanya dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan teknologi yang digunakan pada Solar Impulse 2 dapat digunakan di darat dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi emisi karbon dioksida, di mana gas rumah kaca menjadi masalah utama perubahan iklim.

Baling-baling pesawat digerakan oleh empat mesin yang didukung oleh energi yang dikumpulkan dari 17.000 lebih sel surya yang ditempatkan di sayap pesawat. Sementara Kelebihan energi disimpan dalam baterai.

Dalam perjalanan ke seluruh dunia, pesawat mengalami 16 kali perhentian. Pilot juga harus menunjukkan stamina prima untuk menempuh jarak jauh dengan kecepatan jelajah tidak lebih dari 90 km (56 mil) per jam dan ketinggian hingga 9.000 meter (29.500 kaki).

"Kami menghadapi lautan ... Kami harus membangun pola pikir ini, bukan hanya pesawat dan teknologi," kata Piccard kepada wartawan.

Selain untuk terus mempromosikan energi terbarukan, mereka berencana untuk meluncurkan sebuah dewan internasional untuk membantu pemerintah mengembangkan aplikasi baru untuk teknologi energi bersih.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home