Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 12:00 WIB | Kamis, 16 Juni 2016

Piala Eropa 2016: Duel Dua Jenderal Barcelona

Jelang Pertandingan Spanyol vs Turki
Dua jenderal lapangan tengah Barcelona bertemu dalam tim yang berbeda. Arda Turan di timnas Turki dan Andres Iniesta di timnas Spanyol. (Dailymail.co.uk)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kedua kesebelasan saling bertemu terakhir kali pada kualifikasi Piala Dunia 2010. Dalam babak kualifikasi tersebut Spanyol mengalahkan Turki baik saat bermain di kandang maupun saat tandang.

Turki sendiri tidak lolos dalam babak final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, sementara Spanyol sendiri dengan generasi emasnya saat itu untuk pertama kalinya meraih tropi Piala Dunia dibawah kepelatihan Vicente del Bosque.

Gagal total pada Piala Dunia 2014, del Bosque mulai merombak skuadnya dengan memasukkan muka-muka baru menghadapi kualifikasi grup C Piala Eropa 2016. Secara reguler del Bosque memanggil sisa-sisa skuad Piala Dunia 2014 Casillas, Ramos, Pique, Fabregas, Iniesta, serta Silva, selebihnya muka baru seperti Juanfran, Rodriques, Alcantara, Koke, serta Morata mulai mendapat tempat utama.

Hasilnya Spanyol mampu menyarangkan 23 gol ke gawang lawan serta kebobolan hanya 3 gol. Bersama timnas Inggris, Spanyol menjadi tim paling sedikit kebobolan di bawah timnas Rumania yang hanya kemasukan 2 gol selama babak kualifikasi. Agregat produktivas gol memasukan-kemasukan pun cukup impresif dibawah Inggris dengan 28 gol dan Polandia 23 gol.

Dalam tiga kali penyelenggaraan terakhir Piala Eropa, Turki hanya mampu lolos pada babak final Piala Eropa 2008. Pencapaian Turki pada tahun 2008 menjadi pencapaian terbaik dalam partisipasinya di Piala Eropa saat mencapai babak semi final sebelum dihentikan Jerman.

Pada kejuaraan Piala Eropa 2008 sendiri, Spanyol akhirnya menjadi juara setelah di final mengalahkan Jerman lewat gol tunggal Fernando Torres.

Babak final Piala Eropa 2008 menjadi turnamen terakhir keikutsertaan Turki dalam turnamen besar Piala Eropa dan Piala Dunia. Turki lolos ke Prancis sebagai peringkat ketiga terbaik, sebuah capaian yang tidak terlalu impresif.

Dalam kejuaraan Piala Eropa 2016, Spanyol dan Turki akan bertemu di fase grup D pada 17 Juni 2016 di Stadion Stade de Nice-Nice, Prancis, pukul 21.00 waktu setempat atau 18 Juni pukul 02.00 WIB.

Prediksi pertandingan

Iniesta masih akan menjadi inspirator permainan Spanyol. Dalam usianya yang semakin menua, peran Iniesta di kubu Spanyol sejauh ini masih belum tergantikan. Beruntung Spanyol memiliki gelandang kreatif dengan pergerakan yang lincah di jantung pertahanan-serangan mereka: Silva, Fàbregas, serta gelandang-gelandang muda yang mulai mendapat tempat utama.

Koke (Atletico) dan Alcantara (Munchen) sejauh ini mampu mengangkat performa klub yang dibelanya. Selama babak kualifikasi menunjukkan performa gelandang muda Spanyol produktif membantu serangan.

Di lini pertahanan, kuartet Juanfran-Ramos-Pique-Alba sebagai palang pintu sejauh ini masih menjadi pemain bertahan yang susah ditembus barisan penyerang lawan. Menarik menunggu kiprah pemain muda Bellerin yang merumput di klub Liverpool.

Pada lini depan, del Bosque mempercayakan pada penyerang muda Morata yang berhasil membawa Juventus juara liga Serie A tahun ini. Morata bisa diduetkan dengan Alcantara ataupun penyerang Chelsea Rodriques.

Dengan materi dan komposisi pemain yang ada, agak sulit bagi Turki mengimbangi permaian Spanyol di semua lini. Turan bersama Çalhanoğlu-Sahin akan berjuang keras memanangi pertarungan lapangan tengah serta akan membentur tembok pertahanan Spanyol yang digalang pemain belakang berpengalaman.

Mungkin Terim bisa mencoba memberikan peran yang lebih luas pada dua pemain mudanya Çalhanoğlu-Özyakup untuk turut membantu menyusun serangan. Dengan memberikan peran yang lebih luas, Turan bisa menjadi gelandang box to box yang lebih berkonsentrasi pada pertahanan, sementara Sahin menjadi penyambung lini tengah-lini depan Turki.

Mengimbangi gelandang Spanyol, dengan meninggalkan Yilmaz sendirian di depan akan banyak membantu meredam lapangan tengah dengan sesekali melakukan serangan balik dengan dukungan Sahan yang naik turun menjemput bola.

Hanya yang perlu diingat del Bosque, Kroasia yang dipenuhi pemain bertalenta tinggi di semua lini dalam perjumpaan mereka hanya mampu menjebol 1 gol ke gawang Babacan. Yang terjadi justru Turki lebih unggul sedikit dibanding Kroasia dalam hal penguasaan bola. Menghadapi Turki, Del Bosque harus bisa memainkan efeketivitas serangan untuk meraih kemenangan dan mengamankan posisinya mengingat pertandingan terakhir mereka harus menghadapi Kroasia, tim yang lebih kreatif.

Pelatih Turki Fatih Terim yang terkenal dengan strategi permainan menyerang, menghadapi Spanyol yang sedang on fire tentu akan realistis. Sabar dalam melakukan serangan akan menjadi pilihan terbaik.

Bola pendek tiki-taka masih akan mendominasi permainan Spanyol. Jika tidak mampu mengimbanginya, cukup bagi Terim mencuri poin dari Spanyol melalui inspirasi permainan Turan yang mengenal betul seluk-beluk permainan timnas Spanyol. Selebihnya, banyaknya jenderal lapangan tengah Barcelona yang berebut panggung di grup D Piala Eropa 2016, kita seolah sedang disuguhi persiapan Barcelona menyambut musim kompetisi mendatang.

 

Perkiraan susunan pemain:

Spanyol (4-1-4-1) : De Gea (gk), Ramos, Juanfran/Bellerin, Piqué, Alba, Fàbregas, Iniesta, Silva/Rodriques, Alcântara/ Busquets, Koke, Morata/Rodríguez | pelatih: Vicente del Bosque

Turki (4-4-2) : Babacan (gk) Özbayraklı, Toprak, Kaya/ Koybas, Balta, Turan, Çalhanoğlu, Özyakup, Sahin, Sahan, Yılmaz. | pelatih: Fatih Terim

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home