Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 20:39 WIB | Rabu, 15 Juni 2016

Piala Eropa 2016: Menanti Sihir The Magical Magyars

Jelang Pertandingan Hungaria vs Islandia.
Penyerang Hungaria Adam Szalai (gettyimages.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mengalahkan Belanda dua kali dalam partai kandang-tandang dalam babak kualifikasi grup A, Islandia patut mendapatkan perhatian serius bagi tim-tim mapan di Piala Eropa 2016.

Dalam babak yang sama Rep. Ceko dan Turki pun sempat mengalami kekalahan dari Islandia. Menjadi runner-up grup A Islandia lolos langsung ke Prancis menyingkirkan Belanda. Beruntung Turki menjadi peringkat ketiga terbaik sehingga lolos tanpa harus menjalani laga play-off.

Piala Eropa 2016 menjadi  turnamen besar pertama yang diikuti oleh Islandia. Dalam debutnya di Piala Eropa, menghadapi Portugal yang sedang melakukan transisi pemain Islandia membuat kejutan dengan menahan imbang 1-1. Pencapaian ini tidak bisa dipandang sebelah mata mengingat gelandang serang Portugal Christiano Ronaldo sedang on fire setelah mengantarkan klubnya menjuarai Liga Champion Eropa untuk yang kesebelas kalinya.

Keberhasilan pelatih Islandia Lagerback menerapkan pertahanan secara disiplin membuat frustasi para gelandang serang Portugal. Setelah gol Nani, penetrasi pemain Portugal ke kotak penalti Islandia tidak membuahkan hasil. Justru melalui serangan baliknya Islandia mampu menyamakan kedudukan melalui gol Bjarnason. Pola pertahanan ini yang harus mendapat perhatian pelatih Hungaria.

Berbeda dengan Islandia, Hungaria memiliki sejarah sepakbola di masa lalu yang cukup membanggakan. Era tahun 1950-an dengan Ferenc Puskas di lini depan, Hungaria begitu kuat dan menakutkan dengan formasi permainan yang agak unik 4-2-4.

Sebagaimana Islandia, Hungaria pada pertandingan pertamanya melawan Austria membuat kejutan dengan menaklukkan Austria yang dipenuhi generasi emas Piala Dunia U-17 2007. Gebrakan gelandang Alaba di awal babak pertama tidak membuahkan hasil. Dengan tampil sebagai underdog Hungaria justru tampil lepas dan mendominasi permainan, meskipun permaian berjalan dengan ketat. Dalam permainan 11 melawan 11, Hungaria mampu mencuri gol lewat Szalai. Setelah Dragovic mendapatkan kartu kuning kedua, pertahanan Austria meninggalkan celah yang dimanfaatkan Stieber menggandakan kemenangan Hungaria.

Pertemuan dua tim yang telah membuat kejutan di partai perdananya menarik untuk diikuti. Dua tim yang sama-sama kuat dalam menggalang pertahanan tidak selamanya menampilkan permainan yang lamban.

Piala Eropa 2016 merupakan ketiga kali keikutsertaan Hungaria. Dalam keikutsertaan di Piala Eropa, Hungaria meraih prestasi yang tidak bisa dibilang mengecewakan.  Pada tahun 1964 dan 1972 timnas Hungaria mencapai babak semifinal.

Kedua kesebelasan telah bertemu sebanyak 10 kali laga. Hungaria memenangi 7 laga sementara Islandia mampu mengalahkan Hungaria sebanyak 3 pertandingan.

Dalam kejuaraan Piala Eropa 2016, kedua tim akan bertemu di fase grup F pada 18 Juni 2016 di Stadion Stadium: Stade de Vellodrome, Marseille Prancis, pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB.

Prediksi pertandingan

Kedua kesebelasan saat ini cenderung menerapkan strategi pertahanan. Bisa dipahami mengingat materi pemain kedua timnas terlebih yang dimiliki Hungaria belum seperti saat masa keemasannya dulu, di sisi lain Islandia yang baru pertama kali ikut turnamen besar tentu akan lebih berhati-hati.

Aron Gunarson dan Gylfi Sigurdson akan menjadi inspirator permainan Islandia bertarung memperebutkan lapangan tengah melawan gelandang Hungaria Lovrencsics-Pinter dengan dukungan gelandang muda Kleinheisler. Dengan hanya memainkan satu penyerang, kedua kesebelasan cenderung memainkan pola bertahan.

Menarik sekiranya pelatih Lagerback menurunkan gelandang senior Eidur Gudjohnsen. Meskipun sudah tidak muda muda lagi, Gudjohnsen memiliki visi permainan yang kuat dalam menyusun serangan. Bagaimanapun Gudjohnsen adalah gelandang kreatif yang pernah membela klub-klub besar seperti Ajax, Chelsea, Barcelona, Monaco.

Keberadaan Gudjohnsen bisa mengangkat moral sekaligus memberikan inspirasi pemain-pemain Islandia.

Lapangan tengah Hungaria yang dimotori Lovrencsics-Pinter akan diuji ketangguhannya oleh duet Gyfli-Gunnarsson. Melapis kedua gelandang Islandia, Bjarnason akan membuka serangan lewat lebar lapangan. Sebagai gelandang sayap yang lebih fokus membantu pertahanan, Bjarnason cukup produktif mencetak gol. Enam gol dalam 48 laga bersama Islandia menjadi bukti produktivitas Bjarnason. Portugal telah merasakan sengatan Bjarnason di Piala Eropa 2016.

Bermain di turnamen besar untuk pertama kalinya, pelatih Islandia Lagerback tentu memilih membebaskan anak asuhnya bermain secara lepas tanpa dibebani target berlebihan. Bermain secara baik sudah cukup bagi Lagerback. Kondisi ini justru akan memacu Gyfli dkk untuk meraih maksimal saat menghadapi Hungaria. Dengan bermain lepas, terbukti Portugal tidak mampu mencuri kemenangan dari Islandia.

Timnas Hungaria sendiri dalam partisipasinya di Prancis membawa beban sejarah yang cukup berat. Dalam dua kali keikutsertaannya di Piala Eropa, Hungaria selalu mencapai babak semi final. Artinya pendukung The Magical Magyars tentu berharap Kiraly dkk bisa menyamai pencapaian prestasi timnas Hungaria sebelumnya. Dengan bermodal tiga poin di pertandingan pertamanya, tidak ada alasan bagi Hungaria untuk tidak meneruskan langkah lolos dari fase grup dan menebarkan sihirnya di Piala Eropa 2016.

 

Perkiraan susunan pemain:

Hungaria (4-1-4-1) : Kiraly (gk), Fiola, Guzmics, Juhász, Korhut, Pinter, Stieber, Lovrencsics, Kleinheisler, Szalai/Bode, Priskin. | pelatih: Bernd Storck

Islandia (4-2-3-1) : Halldórsson (gk), Sævarsson, Árnason, R Sigurdsson, Skúlason,  Bjarnason, Gunnarsson, G Sigurdsson, Gudmundsson, Gudjohnsen/Bödvarsson, Sigthorsson. | pelatih: Lars Lagerback

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home