Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 01:00 WIB | Rabu, 15 Juni 2016

Piala Eropa 2016: Pertarungan Mencuri Poin

Jelang Pertandingan Rumania vs Swiss.
Piala Eropa 2016: Pertarungan Mencuri Poin
Timnas Rumania (gettyimages.com)
Piala Eropa 2016: Pertarungan Mencuri Poin
Timnas Swiss (gettyimages.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kedua kesebelasan saling bertemu dalam laga resmi maupun persahabatan sebanyak 12 kali dengan hasil saling mengalahkan. Rumania memenangi 5 laga, 3 laga berakhir imbang sementara Swiss memenangi 4 laga. Pada pertemuan terakhir dalam partai persahabatan tahun 2012 Rumania mengalahkan Swiss 1-0.

Pada partai kedua fase grup B Rumania menghadapi Swiss yang memiliki pola hampir sama dengan Prancis dengan pertahanan terbuka. Hasil pertandingan tentu akan menjadi evaluasi bagi pelatih Anghel Iordănescu mengingat tim Swiss di tangan Petkovic menjelma menjadi tim dengan permainan yang mengandalkan aliran bola pendek-panjang yang cepat khas tim Eropa timur.

Pada era keemasan George Hagi, dalam perjumpaan di fase grup A babak final Piala Dunia 1994 Swiss sukses mengalahkan Rumania dengan skor telak. Catatan ini penting bagi kedua kesebelasan mengingat saat ini timnas Swiss sendiri dipenuhi pemain antar lini yang relatif komplit dan dalam kondisi siap laga setelah menyelesaikan kompetisi di masing-masing klubnya.

Sementara Rumania meskipun datang dengan pemain yang tidak selengkap timnas Rumania di era Hagi, justru ini akan menjadi pembuktian mereka dan mengulang kemenangan dalam pertemuan terakhirnya. Mencuri satu poin dari Swiss bagi Iordănescu cukup menghadapi partai terakhir saat melawan Albania.

Dalam kejuaraan Piala Eropa 2016, kedua tim akan bertemu di fase grup A pada 15 Juni 2016 di Stadion Parc des Princes, Paris, Prancis pukul 21.00 waktu setempat atau 16 Juni pukul 02.00 WIB.

Prediksi pertandingan

Rumania menghadapi pertandingan kedua grup A sebagai tim yang terluka. Tampil cukup kompetitif selama 2 x 45 menit saat menghadapi Prancis, Rumania kecolongan dua gol yang sesungguhnya bisa ditutup oleh barisan pertahanannya. Kesalahan Tatarusanu mengantisipasi pergerakan Giroud berujung gol yang sesungguhnya tidak perlu terjadi.

Dalam pertandingan menghadapi Swiss, pelatih Iordănescu tentu akan menginstruksikan pemain bertahannya untuk lebih disiplin menjaga wilayahnya. Sejauh pertandingan pertama, gelandang Rumania cukup mampu mengimbangi gelandang energik Prancis.

Grigor-Pintili mampu mematikan pergerakan gelandang Pogba yang diharapkan mampu menghidupkan serangan Prancis. Jika konsisten dengan permainannya, kedua gelandang Rumania akan mampu meredam gelandang Swiss.

Behrami, Granit Xhaka, Shaqiri menjadi modal Petković untuk menguasai lapangan tengah. Pola ini masih didukung dengan gelandang serang kreatif Shaqiri. Dengan modal kemenangan pada laga pertama, ini saatnya bagi pelatih Petkovic untuk meraih kemenangan keduanya dalam upaya melapangkan jalan lolos ke babak berikutnya.

Di depan masih ada satu pertandingan bagi Swiss saat melawan Prancis yang relatif lebih kuat dan diuntungkan dengan dukungan penonton tuan rumah. Pilihan terbaik adalah meraih poin maksimal pada pertandingan kedua saat menghadapi Rumania.

Mobilitas dan skill Shaqiri bisa diandalkan baik sebagai gelandang serang maupun second striker melapis Derdiyok. Pergerakan Shaqiri akan banyak berkontribusi saat kotak penalti lawan susah ditembus.

Baik Shaqiri maupun Derdiyok/Seferovic, mereka berada dalam kondisi top perform dan usia emas seorang pesepakbola.

Gelandang Swiss akan bertarung dengan kreativitas Stanciu-Chipciu di lapangan tengah serta dua pemain sayap Rumania Hoban dan Rat memotong aliran serangan Swiss. Bagaimanapun, Iordănescu akan menginstruksikan para pemainnya untuk bermain secara hati-hati dan tidak terpancing melakukan serangan balik. Strategi tersebut sejauh ini cukup berhasil.

Pola bertahan total yang akhir-akhir dianggap negatif karena tidak menampilkan sepakbola yang atraktif jika dilakukan secara disiplin akan membuat pemain menjadi frustasi. Fabio Capello yang terkenal dengan pola permainan menyerang pun pernah pernah menyarankan kepada pelatih Italia saat ini untuk menggunakan pola 9-1, dimana 9 pemain saling mendukung untuk memberikan assist bagi seorang penyerang yang ditinggalkan di jantung pertahanan lawan.

Satu gol meskipun tercipta dari titik penalti saat menghadapi Prancis menjadi bukti serangan balik Rumania cukup mematikan. Ini yang harus diantisipasi Lichtsteiner dalam menutup pergerakan Hoban maupun Alibec.

Jika ini diterapkan secara disiplin oleh pasukan Iordanescu, kiper Taturasanu dan palang pintu Chirices akan mampu menahan aliran bola Swiss terhenti di luar kotak penalti. Dan pada saat bersamaan serangan balik melalui Chipciu ataupun Torje akan cukup merepotkan Lichtsteiner- Rodriques.

Barisan pertahanan Swiss perlu mewaspadai dua penyerang muda Rumania, Andone dan Alibec yang tampil cukup merepotkan barisan pertahana Prancis. Jika diturunkan pada laga kedua, dua penyerang muda Rumania cukup menjanjikan. Semangat untuk meraih poin penuh saat menghadapi Swiss tentu menjadi nilai plus mereka, jika tidak kehilangan poin akan menambah berat langkah lolos grup.

Selagi lapangan tengah Swiss melalui Behrami-Inler-Barnetta mampu membongkar pertahanan Rumania yang digalang Matel-Chirices serta pemain belakang Swiss tidak terpancing untuk ikut maju membantu penyerangan, Swiss berpeluang memenangi pertandingan meskipun dengan hasil tipis.

Di sini peran Behrami cukup sentral agar pergerakan Shaqiri menjadi lebih bebas menyambungkan lini kedua serangan Swiss.

 

Perkiraan susunan pemain:

Rumania (5-4-1) : Tatarusanu (gk) R. Rat, Matel, Chiriches (c), Moti, Grigor, Torje, Stanciu, Chipciu, Hoban, Stancu/Alibec. | pelatih: Anghel Iordănescu

Swiss (5-4-1):   Sommer (gk) Djourou, Lichtsteiner (c), Rodriques, Lang/Schaer, Moubandje,  Behrami, Granit Xhaka, Shaqiri, Frei, Derdiyok/Seferovic. | pelatih: Vladimir Petković

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home