Loading...
INDONESIA
Penulis: Kartika Virgianti 05:00 WIB | Senin, 09 Juni 2014

Pilih Presiden, Lihatlah Kesuksesan Mengurus Keluarganya

Public Speaking Consultant, Sadrah Rianto. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Seorang Public Speaking Consultant dari iSYS Consulting, Sadrah Rianto memaparkan tips dalam memilih pemimpin yang tepat, yaitu dengan melihat secara holistik, dari cara dia bicara, cara membawa tubuhnya (bahasa tubuh), cara berpakaian, cara menjawab pertanyaan, sampai rekam jejaknya, termasuk bagaimana ia mengurus keluarganya.

“Saya pernah mendengar, kesuksesan seseorang dalam memimpin itu bisa kita ketahui dari sukses atau tidak dia mengurus keluarganya, walaupun bukan saya yang bilang, tetapi saya pikir saya setuju dengan pendapat tersebut,” ucap Sadrah kepada satuharapan.com, usai acara Pendidikan Demokrasi HAM dan Konstitusi Bagi Penyuluh Agama-agama di Wahid Institute, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (7/6).

Sebelum memutuskan memilih calon presiden (capres), Sadrah kembali menuturkan, kita juga perlu mengetahui bagaimana dia berinteraksi, bahkan bagaimana dia dibesarkan juga kita harus tahu,  misalnya dia dari keluarga seperti apa, bagaimana didikan keluarganya, bagaimana dia menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, apakah dia cengeng atau suka mengadu waktu kecil, itu juga perlu kita nilai.

Sadrah mengakui, seorang calon pemimpin yang berbicara di depan publik tidak selalu bisa dipastikan nantinya bekerjanya seperti apa, karena bicara di depan publik tentu memakai persiapan, polesan-polesan, pemilihan kata-kata yang benar, dan segala hal yang impresif lainnya.

“Bicara di depan publik itu hanya untuk kepentingan menjual dirinya supaya bisa dipilih, nanti setelah dipilih belum tentu dia seperti yang kita harapkan, bisa saja sangat berbeda,” ungkapnya.

“Jangan hanya karena dia bicaranya membara dan tegas lalu kita pilih, bukan pula karena bicaranya lemah lembut dan suka tertawa yang mengharuskan kita memilih dia,” Sadrah menambahkan.

Aspek tugas seorang presiden bukan hanya berbicara di depan publik, melainkan juga bekerja, memecahkan masalah, mendengar, seremonial, dan banyak aspek tugas lainnya. Oleh sebab itu menurut Sadrah, kita tidak boleh naif dengan menilai seorang capres hanya dalam sekali kesempatan dia berbicara.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home