Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 14:31 WIB | Selasa, 09 Juni 2015

PLTU Cilacap Mulai Dibangun

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Cilacap. (Foto: cilacapkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Salah satu proyek program listrik 35.000 Mega Watt (MW), yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap ekspansi, 1x1.000 MW milik swasta (independent power producer/IPP) dalam waktu dekat mulai dibangun.

Proyek tersebut telah usai ditandatanganinya kontrak engineering, procurement, construction (EPC) antara PT Sumber Segara Primadaya (S2P) selaku pengembang PLTU Cilacap dengan China Chengda Engineering Co. Ltd (Chengda) di Chengdu, Propinsi Sichuan, Tiongkok, pada 5 Juni 2015. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama S2P Muhammad Rasul dan President and CEO Chengda Liu Yiheng.

S2P sebelumnya telah mengoperasikan PLTU Cilacap 2x300 MW dan saat ini juga sedang mengembangkan PLTU Cilacap ekspansi tahap 1 sebesar 1x660 MW yang akan selesai tahun ini. Proyek PLTU Cilacap 1x1.000 MW ini adalah ekspansi tahap 2. 

PLTU CIlacap 1x1000 MW ditargetkan beroperasi komersial pada tahun 2018 untuk memperkuat pasokan listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali, khususnya di Jawa bagian selatan.

PLTU ini direncanakan menggunakan teknologi Ultra Super Critical Boiler berbahan bakar Batubara Low Range  (4200 GAR) menggunakan Fluidized Gas Desulphurizaton (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara effisien dan ramah lingkungan.

Pemerintah Indonesia pada 4 Mei 2015 lalu telah meluncurkan “Program 35.000 MW”. Dari program ini, 10.000 MW atau 35 proyek akan dikerjakan oleh PLN sisanya 25.000 MW atau 74 proyek mengundang pihak swasta, termasuk S2P.

Hanya dalam waktu 32 hari sejak peluncuran program 35.000 MW, kita telah menyaksikan momen bersejarah. S2P telah melangkah dengan melakukan penandatanganan kontrak EPC untuk mendukung program 35.000 MW.

Saat ini, kapasitas terpasang di Indonesia mencapai sekitar 50.000 MW. Jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia yang tumbuh pesat.

Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5-6 persen per tahun dan angka rasio elektrifikasi Indonesia saat ini 84 persen, kebutuhan listrik tumbuh sekitar 8-9 persen per tahun. Untuk itu setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 7.000 MW atau dalam lima tahun ke depan dibutuhkan tambahan 35.000 MW. (esdm.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home